Senin, 11 Juni 2012

Menulis Buku Pengayaan



Ini pengalaman menulis buku pengayaan yang pernah kujalani. Tahun 2011 lalu, kebetulan pernah terlibat dalam proyek penulisan buku-buku dak (dana alokasi khusus). Sebenarnya sebelum itu, ada buku saya yang sudah beberapa kali diikutkan dalam penilaian buku pengayaan dengan judul Mahir Matematika.

Buku pertama, Mahir Matematika, saya tidak mengikuti prosesnya dari awal. Buku itu memang sebelumnya sudah terbit reguler di salah satu penerbit dengan judul Mahir Matematika Melalui Permainan. Dan karena isinya memang masih berhubungan dengan pengajaran matematika di sekolah dasar, maka mungkin sekali buku itu dianggap layak diikutkan dalam penilaian buku pengayaan.

Alhamdulillah, berita baiknya adalah penerbitnya amanah. Royalti dikirimkan dan alhamdulillah jumlahnya bahkan bisa menyaingi penerbitan reguler sebelumnya. Rasanya senang sekali, seperti mendapat rejeki nomplok. Tiba-tiba, rekening menggelembung karena ada transferan. Itulah salah satu kenikmatan menjadi penulis :)

Pengalaman lainnya adalah saat saya ikut menulis buku pengayaan melalui agen naskah. Kalau sebelumnya saya nggak perlu repot-repot menulis, karena buku tersebut memang sudah terbit reguler. Hanya untuk keperluan khusus, formatnya diatur ulang oleh penerbit. Nah yang kedua ini sedikit repot. Waktu yang diberikan sangat singkat. Deadlinenya hanya dua minggu. Itu untuk satu buku. Waktu itu saya menulis 5 buku dan waktunya tetap dua minggu saja. Kebayang kan pusingnya :)

Tapi ada cara yang bisa ditempuh. Rekrut teman lain untuk kerjasama. Waktu itu saya bentuk membentuk dua tim. Satu tim bersama teman, dan satunya lagi bersama suami. Kebetulan karena buku yang kami buat bertema keterampilan, jadi kedua partner saya yang bertanggung jawab sama materi. Sedangkan saya bertanggung jawab pada naskah.

Bayarannya? Hehe..jangan ditanya. Agak mengecewakan. Jauh sekali dari yang saya dapatkan dari pengalaman yang pertama. Tapi dasarnya saya memang suka cari pengalaman, ya saya nikmati saja. Hasilnya tentu saja saya bagi juga ke partner. Kecuali bagian suami, ya saya sakuin lagi. Kan saya istrinya :D

Nah yang ketiga saat saya kembali diminta menulis buku pengayaan langsung oleh penerbit. Ceritanya seorang teman editor dari penerbit besar meminta saya menulis buku bertema matematika dan sain. Karena saya suka, tentu saya sanggupi. Namun kali ini tantangannya adalah saya harus bisa menghasilkan naskah dalam bentuk dummy, siap cetak!

Tentu saja awalnya saya agak kelabakan. Pada pengalaman kedua, saya hanya menyetor naskah mentahnya saja. Saya nggak perlu pusing masalah layout, editing dan sebagainya. Apa saya menyerah? Pasti tidak! Itu bukan sifat saya. Walau dengan was-was, saya menyanggupi lima buku siap dalam waktu dua minggu. Tiga minggu jika ditambah dengan waktu edit dan lay out.

Apa yang saya lakukan pertama kali? Saya menghubungi teman-teman yang memang jago edit dan layout. Eh nggak, ngedit saya masih bisa. Begini-begini saya kan juga pernah jadi editor lepas di sebuah web site ternama :)

Singkat kata, kelima naskah itu begitu selesai langsung saya outsourcing-kan ke ahlinya. Saya tinggal bayar untuk jasa mereka me-layout dan membuatkan cover. Beres! Dan berita baiknya, walaupun saya nggak pernah bertemu langsung dengan mereka, tapi mereka bersedia dibayar setelah saya menerima bayaran dari penerbit. Yihayyyy.... nggak perlu keluar modal kan? :)

Dan bayarannya? Memuaskan! Ingat lima buku lho. Dikalikan sekian, ehm...cukuplah buat ... mmm buat apa ya ? :)

Sabtu, 09 Juni 2012

Menulis Cerita Anak Tema Detektif

Ide dan tema menulis cerita anak itu macam-macam. Bisa fantasi, realis, fiksi sain, misteri maupun model detektif. Tapi karena cerita anak ya model detektifnya nggak usah yang 'berat-berat' apalagi untuk sebuah cerpen.

Ini ada satu tema misteri detektif yang pernah saya buat. Judulnya Kejahatan di Studio Senam Cantik. Cerita ini semula saya ikutkan di Lomba Cerita Misteri Bobo, tapi nggak menang :) Berita positifnya adalah dimuat sebagai cerita di Majalah Bobo dengan honor penulisan biasa. Kalau menang kan honornya jauh lebih gede lho :)



Darimana ide menulis cerita anak ini? Menyambung postingan terdahulu,  idenya berawal dari kegiatan saya senam. Terus terbayang saja jika seorang anak yang harus menunggu tantenya yang bekerja sebagai instruktur senam. Karena dituntut membuat cerita misteri ala detektif ya saya buat saja ada kejahatan di studio senam itu. Pernah masuk atau melihat ruang senam? Itu kan banyak kaca-kaca di sekeliling ruangan. Nah itulah yang saya jadikan ide bagaimana sang tokoh utama bisa menebak pelaku kejahatan di studio senam tersebut.

Jadi, ide menulis cerita bisa ada dimana saja kan? :)

Darimana Mendapatkan Ide Menulis Cerita Anak?




Konon kabarnya buku-buku anak yang ditulis anak-anak lebih digemari dibanding buku (untuk) yang ditulis orang dewasa. Buku-buku dari seri Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) dari Mizan bahkan memicu pesaingnya untuk menghasilkan seri serupa. Konon kabarnya penjualan KKPK sangat menggiurkan bahkan menjadi andalan dari Penerbit Mizan.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ada beberapa hal yang ditengarai sebagai penyebabnya. Salah satunya adalah karena penulisnya anak-anak, maka setting, gaya bahasa, konflik yang timbul dan penyelesaiannya khas anak-anak. Karena itu pembacanya yang notabene juga anak-anak merasakan itulah mereka. Tokoh dan konfliknya seperti perumpamaan mereka sendiri.

Lalu apa saja yang bisa ditulis? Ya macam-macam. Mungkin keseharian mereka di sekolah, di rumah, di tempat les, taman bermain, mal dan lain-lain. Apakah itu tidak jadi terasa biasa-biasa saja? Ya lakukan pendekatan lain, misalnya pendekatan dengan menggunakan tokoh peri atau tokoh binatang, Misalnya cerita peri yang malas sekolah. Itu kan sebenarnya bisa mengambil ide dari anak yang malas sekolah.

Belajar dari hal tersebut, ada baiknya penulis atau seseorang yang berniat menulis cerita anak melakukan pendekatan seperti laiknya anak. Ide menulis cerita anak yang terjadi di sekitar kehidupan mereka. Nah sekarang bagaimana jika sang penulis bukan anak-anak lagi? Tak ada kata selain masuklah ke dunia mereka. Bertemanlah dengan mereka. Ngobrol atau amati apa yang saat ini sedang in di kalangan mereka.

Saya pribadi kebetulan dekat dengan dunia anak. Pengalaman mengajar lebih dari sepuluh tahun pada anak-anak sedikit banyak bisa membantu mendalami dunia mereka. Saya jadi tahu tontonan yang tren saat ini, omongan yang lagi seru antar mereka, konflik yang ada, serta hal-hal lain sekitar mereka.

Jadi banyak sekali ide menulis cerita anak yang bertebaran di sekitar kita. Hanya perlu imajinasi dan tentu saja sedikit usaha untuk mewujudkannya. Menulis ! Ya iyalah...kalau cuma dikhayalkan , nggak ditulis. Percuma kaliiiii :)

sumber gambar : jogja.antaranews.com

Jumat, 08 Juni 2012

Pengalaman Menulis Cerita Anak Lucu

Sebenarnya saya termasuk penulis yang boleh dikata susah menulis cerita lucu. Dalam hidup sehari-hari, saya pun bukan termasuk tipe orang yang suka melucu. Makanya surprise juga saat ada yang mengapresiasi salah satu cerita anak yang pernah saya buat sebagai sebuah cerita anak lucu.

Cerita anak lucu tersebut berjudul Kepala Dicukur, Kelapa Dikukur. Cerita ini dimuat dalam antologi fantasi anak bersama teman-teman dari Komunitas Penulis Bacaan Anak. Selain antologi fantasi, Pabers (sebutan keren bagi anggota PBA/Penulis Bacaan Anak) ada juga antologi cerita lucu berjudul Detektif Sok Tahu dan cerita misteri Bayangan Penari Kecil.

Suatu kebanggan tersendiri bisa ikut bergabung di antologi ini. Nama-nama beken dalam dunia penulisan ini bertebaran di ketiga buku ini. Sebutlah misalnya Ali Muakhir, Benny Rhamdani, Arleen Amidjaja, Rae Sita Patappa, Ary Nilandari dan Endang Firdaus. Siapa sih yang tidak kenal mereka dengan karya-karya kerennya dalam dunia penulisan buku anak?

Waktu itu sebenarnya ada beberapa cerita anak yang saya kirim tapi Kepala Dicukur, Kelapa Dikukur yang dipilih untuk dimuat dalam antologi. Setiap anggota memang hanya diberi kesempatan sekali agar lebih banyak anggota yang bisa berpartisipasi.

Pasti heran kan, kok cerita yang kuanggap lucu malah dimasukkan dalam antologi fantasi. Waktu mengirim, niatku semula cerita ini untuk antologi lucu. Tapi entah mengapa, mungkin dengan pertimbangan matang, teman-teman panitia menggolongkannya sebagai dongeng. Mungkin karena memang ada nuansa fantasi di dalamnya. Nggak apa-apa lah. Yang penting kan termuat :)

Ide awalnya bermula dari kata kukur dan cukur. Rasanya lucu saja mendengar kata berima (eh, iyakah :) kepala dicukur kelapa dikukur. Terus ada sedikit terbersit perasaan kangen pada kata kukur. Rasanya anak jaman sekarang, jarang banget kan yang mengenal kosa kata ini?

Antologi Cerita Fantasi Anak PBA. Penerbit Human Books, Jakarta 2010.
Lalu saya pun mulai memikirkan setting yang sesuai dengan kosa kata itu. Lalu teringat cerita-cerita lama bersetting melayu juga halaman lama buku sekolah jaman saya SD (hehe...ketahauan banget angkatannya :). Dan jadilah cerita anak lucu ini.

Ceritanya sih sebenarnya sederhana saja. Menceritakan saat seseorang yang berprofesi sebagai tukang kukur kelapa harus menggantikan tukang cukur. Nggak kebayang kan kalau kepala disamakan dengan kelapa. Kelucuan-kelucuan pun muncul dari situasi tersebut. Penasaran kan bagaimana akhirnya? Baca bukunya deh..... :) *tapi berita sedihnya, mungkin buku ini sudah tak terbit lagi :(


Mengirim Naskah ke Penerbit

Banyak sekali penulis atau calon penulis yang sering menanyakan cara mengirim naskah ke penerbit. Bahkan tidak sedikit yang bingung atau bahkan 'takut'. Merasa sudah kalah duluan. Merasa tidak bisa dan mustahil. Apakah Anda juga mengalami hal demikian?

Saya bahkan sering membaca atau mendengar komentar seperti ini," Ya, jelas saja kamu gampang. Kamu kan sudah terkenal. Sudah jadi penulis. Sudah menghasilkan buku banyak. Sudah...sudah....." Padahal siapapun dia, seprofesional apapun seseorang maka pasti ada saat 'pertama'. Saat dia belum apa-apa. Saat dia belum dikenal. Saat dia dianggap belum punya pengalaman. Saat dia masih 'tak dianggap'. Iya kan? :)

Saat pertama kali mengirim naskah ke penerbit, saya pun mengalami sedikit kesulitan. Bingung juga. Apalagi waktu itu, internet belum sekencang sekarang. Informasi masih kurang dan yang namanya medsos belum semarak sekarang. Jadi agak bingung juga mencari infonya. :)

Beberapa bukuku yang sudah diterbitkan.
Lalu apa yang saya lakukan saat itu? Lebih banyak coba-cobanya. Soalnya waktu itu, saya sama sekali (digaris bawahi sama sekalinya ya), belum punya teman atau kenalan penulis. Apalagi kenalan penerbit. Nggak ada. Jadi waktu itu, cara yang saya lakukan hanya melihat-lihat buku yang diterbitkan. Saya pelajari penerbit mana yang menerbitkan jenis buku yang akan saya tulis. Saya nggak akan mengirimkan ke penerbit A, karena ternyata dia fokus ke buku agama sedangkan buku saya bertema matematika. Simpel saja kan cara mikirnya? :)

Terus saya pun mulai berburu daftar alamat penerbit. Caranya gampang, saya lihat saja di belakang buku terbitan mereka. Kan ada tuh alamatnya disitu.Tinggal salin, beres kan? Lalu saya pun mulai mengirimkan naskah ke penerbit sasaran. Dan alhamdulillah sejak itu, satu persatu buku yang saya tulis mulai diterbitkan. Lalu dengan pedenya, saya bisa berkata," Ya. betul. Saya seorang penulis!" :)

Selingan di Antara Menulis

Menulis pun bisa menjemukan! Pastinya banyak yang setuju dengan hal tersebut. Walaupun mungkin adapula yang heran mengapa bisa demikian? Wajar saja, seperti halnya pekerjaan lain yang rutin dilakukan, ada kalanya kejenuhan menulis melanda seseorang yang berani melabelkan dirinya sebagai seorang penulis.

Sering sekali saa membaca komentar teman-teman penulis di status mereka kalau mereka sedang bosan. Sedang bete menulis dan tidak tahu mengapa kreativitas yang biasanya terasa mudah saja mengalir justru mengalami kebuntuan. Terus terang saya pun pernah mengalami hal demikian.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini. Masing-masing orang tentu memiliki cara berbeda untuk menghadapinya. Ada yang mengisinya dengan jalan-jalan atau liburan sebagai selingan. Ada pula yang menulis sesuatu yang berbeda dengan yang biasanya dia tulis. Misalnya jika biasanya dia menulis tentang genre ala chicken soup, kini dia menyelingnya dengan membuat cerpen anak. Sekadar untuk mencari suasana baru. syukur-syukur tulisan selesai dan bisa menjadi tambang baru penghasil uang :)

Saya pribadi, mengatasi kejenuhan menulis dengan mengalihkan fokus pada acara beres-beres buku dan rak. Kami memang mempunyai semacam perpustakaan keluarga. Berisi kumpulan buku-buku anakku, suami dan bukuku juga. Kalau ditotal mungkin jumlahnya sudah mencapai angka ribuan atau bahkan puluhan ribu.

Buku-buku itu juga dimanfaatkan masyarakat sekitar dan murid-muridku. Saya memang memiliki tempat bimbingan belajar untuk anak-anak SD. Karena itu setiap hari ada saja murid yang 'main' ke rumah. Kebayang kan kalau murid bubaran, pasti buku-bukunya jadi berantakan. Nah acara beres-beres ini bisa menjadi selingan di antara menulis.

Dan percaya atau tidak, saya kadang menemukan banyak ide saat acara rapi-rapi ini. Beresin buku ini, kepikiran bikin buku A, beresin buku tema itu kepikiran bikin buku B. Pokoknya ada saja ide berkelebat saat itu. Bahkan tak ayal, acara beres-beresnya bisa tertunda karena asyik menyimak buku-buku itu.


Senin, 04 Juni 2012

Lomba Menulis Cerita Siswa SD/MI 2012


Ini tantangan menarik untuk siswa-siswi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar Lomba Menulis Cerita untuk Siswa SD/MI Tahun  2012.

Ada lima tema yang boleh dipilih peserta:
(1) Kejujuran
(2) Disiplin
(3) Cinta Tanah Air
(4) Cinta Lingkungan
(5) Kasih Sayang

Lima belas pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebagai berikut:
Pemenang 1 Rp 6 juta
Pemenang 2 Rp 5,5 juta
Pemenang 3 Rp 5 juta
Pemenang 4 Rp 4,5 juta
Pemenang 5-9 Rp 4 juta
Pemenang 10-15 Rp 3,5 juta
Pajak hadiah sebesar 5% (PPH pasal 21) ditanggung pemenang.

Ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi peserta.
1. Peserta adalah siswa SD/MI. Peserta terbuka mulai kelas 3 hingga kelas 6, dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala sekolah.
2. Tulisan berbentuk cerita.
3. Tulisan dibuat sendiri dan bukan jiplakan, saduran, atau terjemahan dari karya lain. Keterangan ini dibuktikan dengan Surat Pernyataan Keaslian Karya/Naskah bermaterai Rp 6 ribu.
4. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media manapun.
5. Kelima, panjang tulisan 3-6 halaman, diketik pada kertas A4 dengan jarak 1,5 spasi dan jenis huruf Times New Roman 12 pt.
6. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
7.Tulis biodata penulis serta nomor telepon, alamat sekolah, dan alamat rumah di halaman akhir tulisan.

Cerita yang dikirim tiga rangkap, masukkan ke dalam amplop. Pada bagian luar amplop ditulis ‘LMC-SD/MI 2012’. Naskah paling lambat dikirim pada 29 Juni 2012 (stempel pos) atau diantar langsung ke alamat: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Sub Output Pembinaan Pendidikan Estetika pada Subbag Rumah Tangga Bagian Umum, Setditjen Pendidikan Dasar, Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270.      

Kemdikbud berhak menerbitkan dan menggandakan naskah yang terpilih. Keputusan panitia bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Jika perlu informasi lebih lanjut, silakan hubungi panitia penyelenggara di nomor telepon  (021) 5725616       dan 57851730. Email: estetika_lmc_sd_smp@yahoo.co.id.

Lima belas peserta terbaik akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti seleksi final.

sumber : Dikdas Kemdikbud

Yuk, Ikut Pelatihan Menulis KKPK!

Apakah anak Anda senang membaca? Pasti KKPK salah satu bacaan favoritnya. Siapa sih anak Indonesia yang tidak tahu genre keren dari Mizan ini? Sejak diluncurkan KKPK atau Kecil-Kecil Punya Karya menjadi salah satu seri bacaan anak yang sangat digandrungi. KKPK memang unik, karena ditujukan bagi pembaca cilik namun penulisnya pun cilik alias masih anak-anak. Keren nggak tuh...

Nah, ternyata tak sedikit anak yang tidak cukup hanya menjadi pembaca setia KKPK. Mereka pun ingin bisa menulis seperti penulis KKPK favoritnya tapi bingung caranya. Nih, ikuti pelatihan menulis KKPK bersama Tim Kreatif DAR! Mizan.

Pelatihan akan digelar di tiga tempat, yaitu:

Depok, 16 Juni 2012
Medan, 18 Juni 2012
Palembang, 20 Juni 2012

Investasi kegiatan:
Rp 250.000
early bird:
Rp.200.000 (sampai 7 Juni 2012)

Setiap peserta akan mendapat fasilitas :
- Kaos keren
- Snack & Makan Siang
- Pin
- Sertifikat

Lihat info lengkapnya klik ini ya.

Ayo, jangan sampai ketinggalan. Bantu anak meraih mimpinya menjadi Penulis KKPK!

Minggu, 03 Juni 2012

Lomba Menulis: Rinso, Selalu Ada Cerita di Balik Noda

Tahu Rinso kan? Siapa yang nggak tahu, keterlaluan kalo nggak tahu *komentar penulis :)

Jreng...jreng....ini pengumuman resminya:

Ceritakan kisah baik di balik noda baju si kecil di halaman facebook Rinso . Sepuluh cerita paling inspiratif akan dijadikan film "Cerita di Balik Noda" yang akan tayang setiap hari Minggu jam 10.30 WIB di Global TV. Dapatkan juga total hadiah uang tunai sebesar 100 juta rupiah dan persedian Rinso Anti Noda selama setahun. Mari berbagi inspirasi!

Cuci...cuci.....

Lomba Menulis: Daihatsu Mencari Cerita tentang Sahabat


Lomba Menulis Daihatsu Mencari Cerita tentang Sahabat :

Syarat dan Ketentuan:

1.Kontes Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat terbuka untuk siapa saja.

2.Kategori peserta kontes Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat adalah sebagai berikut:
Kategori anak-anak dengan usia 12 tahun ke bawah
Kategori remaja dengan usia 13 – 20 tahun
Kategori dewasa dengan usia di atas 20 tahun

3.Peserta kontes Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat adalah WNI dan berdomisili di Indonesia .

4.Peserta  Kontes Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat adalah fans dari Facebook Page Daihatsu Indonesia atau follower Twitter @DaihatsuInd.

5.Kontes Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat berlaku mulai 21 Mei 2012.

6.Kontes Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat ditutup per 30 September 2012 pada 23.59 WIB.

7.Peserta boleh membuat lebih dari 1 kartupos Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat.

8.Foto yang dimasukkan ke dalam kartupos Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat tidak boleh mengandung unsur SARA, kekerasan, dan/atau pornografi.

9.Foto yang dimasukkan ke dalam kartupos Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat tidak boleh mengandung merek dan/atau brand selain Daihatsu, atau memiliki hak cipta.

10.105 finalis berhak mendapat hadiah berupa paket perjalanan ke Jakarta untuk 2 orang (khusus untuk pemenang dari luar Jakarta).

11.Pemenang berhak mendapat hadiah sebagai berikut:
Paket perjalanan ke Jepang untuk 3 kelompok dengan anggota maksimum 3 orang.
Paket perjalanan ke Bali untuk 9 kelompok dengan anggota maksimum 3 orang.
Paket perjalanan ke Manado untuk 9 kelompok dengan anggota maksimum 3 orang.
Bagi pemenang dari kategori usia anak-anak, perjalanan akan didampingi oleh satu orang tua dari masing-masing anak.

12.Finalis akan dipilih oleh juri.

13.Pemenang akan diputuskan oleh juri dengan mempertimbangkan jumlah vote yang diterima masing-masing finalis.

14.Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

15.Pengumuman pemenang dilakukan pada bulan Desember 2012 di www.daihatsuceritasahabat.com dan media cetak.

16.Pemenang akan dihubungi via email oleh panitia pelaksana kontes Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat.

17.Pemenang harus menyertakan nama, nomor identitas dan nomor telepon untuk konfirmasi data diri pada waktu yang ditentukan.

18.Hadiah dapat diambil di tempat yang akan diinformasikan selanjutnya, dengan menunjukkan kartu identitas sesuai konfirmasi.

19.Panitia berhak mengalihkan hadiah ke peserta lain jika pemenang terpilih gagal memenuhi data diri yang dimintakan.

20.Segala materi yang masuk menjadi milik Daihatsu dan Daihatsu berhak sewaktu-waktu untuk menggunakannya untuk kepentingan promosi.

21.Dengan mengikuti kontes Daihatsu Mencari Cerita Tentang Sahabat, setiap peserta setuju dan terikat dengan syarat dan ketentuan.

22. Panitia berhak untuk menghentikan, merevisi atau menangguhkan kontes ini (termasuk metode pemilihan pemenang) secara keseluruhan atau sebagian, kapanpun dengan atau tanpa pemberitahuan, atas alasan apapun juga tanpa bisa dituntut pertanggungjawaban.

sumber : http://www.daihatsuceritasahabat.com

Sabtu, 02 Juni 2012

Ide Penulisan Buku 'Mencocokkan Gambar'

Buku ini merupakan salah satu dari seri buku Mencocokkan Gambar terbitan DAR Mizan. Dalam seri ini, terdapat 6 judul yaitu :

1. Mengenal Bentuk.
2. Mengenal Warna.
3. Mengenal Angka.
4. Mengenal Buah.
5. Mengenal Binatang.
6. Mengenal Sayuran.

Ide penulisan buku ini berawal saat saya menemani Si Sulung belajar Bahasa Arab. Saat itu dia masih duduk di bangku kelas 1 SD di salah satu sekolah dasar Islam di kotaku. Pelajaran Bahasa Arab diajarkan di situ sejak mereka pertama kali masuk sekolah. Tentu saja untuk anak seusia itu, mereka banyak menghafalkan kata-kata dasar.

Di pihak lain, terus terang, saya pernah melihat buku dengan sistem mencocokkan gambar. Akhirnya saya memadukan kedua ide tersebut. Mencocokkan gambar sambil belajar Bahasa Arab sekaligus Bahasa Inggris. Karena kebetulan potongan gambar bendanya ada tiga bagian maka tiga bahasa bisa digunakan sekaligus, Indonesia, Inggris dan Arab.

Muncul kendala lain. Saya bingung cara mempresentasikan kenampakan buku ini pada penerbit. Saya pun mulai membuat dummy sederhana. Saya menggunakan gambar-gambar dari koleksi clip art, mencetaknya, menjilidnya berdasarkan pertema buku. Setelah itu saya menggunting setiap gambar menjadi tiga potongan. Paling tidak penerbit mendapat gambaran yang saya inginkan, itu maksudnya.

Khusus untuk Bahasa Arab, saya memilih kata-katanya berdasarkan buku milik anak. Saya pun melakukan pemeriksaan silang dengan kamus Bahasa Arab. Setelah itu saya juga meminta bantuan seorang teman alumni sastra Arab untuk mengecek kebenaran per kata yang saya gunakan.

Selesai semua proses itu, saya pun mencoba mengirimkannya ke Penerbit Mizan. Alhamdulillah tidak menunggu waktu lama untuk disetujui. Hasilnya buku ini bisa terbit dalam bentuk seri yang terdiri dari 6 buku tadi.

Jumat, 01 Juni 2012

Ide Menulis Buku Matematika

Ide menulis buku bertema matematika berawal dari kesenanganku pada matematika. Seingatku, sejak kecil, saya senang dengan matematika. Seru saja rasanya saat berhasil menyelesaikan suatu soal, apalagi jika berhasil memperoleh nilai tinggi atas pencapaian itu.

Kecintaan itu lalu berujung saat saya membuka les sempoa awal tahun 2000-an. Saat itu sempoa memang sangat booming. Muridku mencapai ratusan orang dan sempat membuka 4 cabang dan mempekerjakan beberapa guru tambahan.

Berkutat kembali dengan angka-angka dan berinteraksi dengan murid ternyata sangat menarik dan menantang. Senang sekali rasanya saat menyaksikan murid yang saat datang tidak mengerti sesuatu menjadi pintar dan percaya diri. Tapi sempoa tentu berbeda dengan matematika. Sempoa itu hanya menyangkut sebagian aspek dari matematika yaitu berhitung. Dari situ saya melihat beberapa murid kesulitan saat menghadapi konsep-konsep matematika lainnya seperti geometri, pecahan, dan lain-lain.

Dengan niat membantu murid, saya lalu mulai memikirkan cara untuk membantu mereka mengerti matematika. Dengan bantuan alat peraga matematika sederhana, saya pun mulai membimbing siswa dalam kegiatan semacam math club.

Dari kegiatan di math club itu, akhirnya terpikirkan untuk membukukannya. Saya pun teringat dengan hobi saya yang lain. Menulis. Ya, sejak kecil saya memang sudah suka menulis. Klop, hobi yang satu digabung dengan hobi lainnya. Buku pertama bertema permainan matematika itu pun akhirnya terbit tahun 2003.

Sejak itu, beberapa buku matematika lainnya juga menyusul. Semuanya berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan murid. Senang sekali rasanya bisa berbagi bersama pembaca.

Kini selain menulis buku, saya pun mulai menulis blog matematika. Dan ternyata antusiasme pembaca sangat luar biasa. Terbukti dari kunjungan perbulan yang sudah mencapai 1500 pengunjung. Kunjungi blog matematikaku di sini ya :)

Nah, mungkin Anda pun memiliki hobi lain? Memasak dan membuat barang kerajinan, misalnya, dapat dijadikan peluang untuk menulis buku tema hobi dan keterampilan. Banyak lho penerbit yang mencari buku-buku bergenre seperti itu.

Latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang Anda tekuni saat ini juga dapat dijadikan peluang untuk menulis buku. Jadi buku apa yang ingin Anda tulis?

Lomba Penulisan Novel Romance Qanita 2012


Nah... kamu-kamu yang piawai mengukir kata-kata indah nan romantis, boleh nih mencoba ajang bergengsi Lomba Penulisan Novel Romance Qanita 2012.

Berikut syarat-syarat lomba tersebut yang saya kutip dari website resminya Mizan (Qanita adalah salah satu lini di Penerbit Mizan) :


1. Tema naskah bebas.
2. Naskah merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah di publikasikan di media manapun.
3. Panjang naskah 80-100 halaman A4, spasi 1,5, Times New Roman 12, disertai sinopsis singkat sepanjang satu halaman.
4. Pengiriman naskah disertai dengan fotocopy identitas diri (kartu pelajar,KTP, atau KTM) dan biodata lengkap penulis.
5. Naskah dikirim dalam bentuk hardcopy sebanyak 1 (satu) eksemplar ke alamat:
   Mizan Pustaka
   Jl. Cinambo 135 Cisaranten Wetan
   Ujung Berung - Bandung
6. Sertakan pula softcopy naskah ke e-mail qanitaromance@yahoo.com
7. Naskah dikirimkan mulai tanggal 14 Mei 2012 sampai dengan tangal 14 Juli 2012 cap pos.
8. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat, termasuk keputusan bila dianggap tidak ada pemenang yang layak.


Pengumuman pemenang akan diselenggarakan pada 30 Juli 2012 di website www.mizan.com

Hadiah buat pemenang selain bukunya akan diterbitkan juga uang tunai jutaan rupiah plus jalan-jalan ke Bali! Seru kan? Ini nih rincian hadiah buat sang juara :

Pemenang pertama: Uang tunai Rp. 5.000.000, kontrak penerbitan, paket buku dari Penerbit Mizan, dan Paket Wisata Literer ke Ubud Writer's Festival.
Pemenang kedua: Uang tunai senilai Rp. 4.000.000, kontrak penerbitan, serta paket buku dari Penerbit Mizan.
Pemenang ketiga: Uang tunai senilai Rp. 3.000.000, kontrak penerbitan, serta paket buku dari Penerbit Mizan.

Buruan nulis :)