tag:blogger.com,1999:blog-33477339753761985242024-03-06T12:02:45.902-08:00Dunia Kata dan AngkaFirmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.comBlogger58125tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-20697375847369412622016-09-02T23:47:00.001-07:002016-09-02T23:50:35.771-07:00Jabal Tsur dan Lagu Sepasang MerpatiSekitar akhir tahun 90 an saya sempat tinggal di Jakarta di bilangan Kampung Melayu. Di sebelah rumah kontrakan, saya sering mendengar lagu yang dinyanyikan seorang anak. Kira-kira lirik lagunya mengisahkan sepasang merpati terbang ke gua dan bertemu dengan seekor laba-laba yang sedang membangun sarang di mulut gua.<br />
<br />
Maka bertanyalah sang merpati, apa yang dilakukan sang laba-laba. Membuat sarang hingga menutup seluruh pintu gua. Laba-laba pun menjawab bahwa dia diperintahkan Allah untuk melakukan pekerjaan tersebut karena di dalam gua bersembunyi manusia mulia Rasulullah saw bersama sahabatnya Abubakar dari kejaran para kafir Quraisy.<br />
<br />
Lagu ini pun kami ajarkan pada kedua anak kami saat mereka masih kecil. Selain menambah perbendaharaan lagu juga untuk menceritakan kisah perjuangan Rasulullah saat awal penyebaran agama Islam.<br />
<br />
Saat kami berkesempatan menunaikan ibadah haji, kami pun melakukan ziarah ke beberapa tempat yang berhubungan dengan syiar Islam termasuk ke Jabal Tsur. Begitu sampai ke lokasi, bayangan kami tentang pegunungan dan gua batu tidak sepenuhnya tepat. Karena lokasinya sekarang berada di tepi jalan raya kota Mekkah dan daerah sekitarnya.<br />
<br />
Daerah ini sering dilewati banyak kendaraan. Memang lokasi persis gua dalam lagu tersebut masih berada jauh di atas. Konon kabarnya dibutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk mencapainya. Menurut cerita orang yang pernah berkunjung ke sana, gua tersebut sangat kecil. Hanya bisa memuat 2 orang saja. Itu pun untuk memasukinya harus merangkak satu per satu.<br />
<br />
Walaupun tidak berhasil mencapai mulut gua karena terbatasnya waktu, tapi ada satu hal yang tetap mengaitkan lagu Sepasang Merpati dan Jabal Tsur yaitu keberadaan banyak merpati di sekitar lokasi kendaraan parkir. Tak heran ketika saya mengirimkan foto di sini, anak saya berkomentar ternyata merpati memang ada. Mungkin dia tidak menyangka kalau lagu tersebut memang menceritakan keberaan merpati.<br />
<br />
Seperti kebanyakan lokasi sejarah di kota Mekkah dan Medinah, merpati memang banyak ditemukan di kedua kota suci ini. Keberadaan mereka seolah menjadi penanda kedamaian di sini. Bukankah merpati memang selalu memjadi simbol perdamaian.<br />
Semoga keberadaan mereka dapat terus dipertahankan dan tidak tersingkir akibat pembangunan besar-besaran di kedua kota ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqtrwQMiMWa6fI7PW2hDCtpWtwdkdGD7rQOjBdjIoNG8KF30jEPn4T0uynQztnWyV7r9dcU1TzonRKwbWC1FdSz81CziHba51jETd0A2oBqlu7PdjIDCJ634wjDjvD9BX7CmYQfSEDqI-q/s1600/1472884908168.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqtrwQMiMWa6fI7PW2hDCtpWtwdkdGD7rQOjBdjIoNG8KF30jEPn4T0uynQztnWyV7r9dcU1TzonRKwbWC1FdSz81CziHba51jETd0A2oBqlu7PdjIDCJ634wjDjvD9BX7CmYQfSEDqI-q/s320/1472884908168.jpg" width="240" /></a></div>
<br />Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-25302372671604214092014-01-09T23:06:00.000-08:002014-01-09T23:06:45.848-08:00[Bukuku] Seri Dongeng Sains<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKpdH0ro7_DxEzwkRbwrlKcbvJpj8vS8V145KrNzYyJeywFaU2eYk-Sref-Uk4tAXS6scQFCtZb8UgAaV6fOt4B1W48Q_n8cQ7r9V_gEnE8HBSIvZWhewTOVYwHdTSfxGUDE7EkmOh-OtB/s1600/cover+dongeng+sains.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKpdH0ro7_DxEzwkRbwrlKcbvJpj8vS8V145KrNzYyJeywFaU2eYk-Sref-Uk4tAXS6scQFCtZb8UgAaV6fOt4B1W48Q_n8cQ7r9V_gEnE8HBSIvZWhewTOVYwHdTSfxGUDE7EkmOh-OtB/s1600/cover+dongeng+sains.jpg" height="286" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seri
Dongeng Sains<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penulis
: Firmanawaty Sutan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tahun
terbit : 2013<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penerbit
: PT Penerbitan Pelangi Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seri
dongeng sains terdiri dari tiga judul, masing-masing :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.
Boneka Hidup<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.
Pesan Rahasia Raja Hemis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.
Piknik Air<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4.
Detektif Lang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Buku-buku
berformat picture book dengan kertas yang tebal serta gambar yang menarik.
Seperti layaknya dongeng, cerita-cerita pada buku ini pun sanggup menghibur
anak-anak. Namun kelebihan utamanya adalah bermuatan sains. Misalnya pada buku
Detektif Lang, diceritakan bahwa sang detektif belalang membantu Lolo Kepik
menemukan pencuri topi kesayangannya. Tanpa anak sadari, setelah membaca buku
ini, pembaca anak sebenarnya telah mempelajari suatu proses metamorfosis pada
kupu-kupu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Memang
penulisan buku ini dilandasi dengan keinginan mengajak anak belajar sains
dengan cara menyenangkan. Buku dan dongeng merupakan cara efektif untuk
mengenalkan sains.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Salah
satu hal menggembirakan juga adalah buku ini sempat dipamerkan di ajang pameran
buku internasional Frankfurt Book Fair. Tentu menjadi kebanggan tersendiri
karena diikutkan ke ajang bergengsi tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-23521978081436594412014-01-09T21:53:00.001-08:002014-01-10T18:46:13.724-08:00[Kuliner Daihatsu] Terpikat Poster Kepiting<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saya
termasuk salah seorang penggemar <a href="http://daihatsu.co.id/">kuliner</a> seafood. Mulai dari ikan (segala macam ikan
laut), kerang, cumi, udang dan kepiting. Semuanya saya suka. Salah satu
faktornya mungkin karena ‘nenek moyangku’ seorang pelaut. Eit, bukan bercanda
lho, tapi karena saya memang asli Bugis Makassar. Suku yang memang sudah
terkenal dengan kegemarannya pada <a href="http://daihatsu.co.id/">makanan</a> laut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mungkin
bagi sebagian besar penikmat seafood, makan kepiting itu sedikit ribet. Tidak semua
orang sabar berurusan dengan cangkang-cangkang kerasnya. Tapi bagi saya pribadi
walaupun makannya sedikit ribet, tapi kenikmatan makan kepiting segar itu
berbanding lurus dengan keribetannya. Nggak apa-apalah ribet sedikit, toh
sekarang sudah ada alat khusus untuk menjepit kepiting. Tidak seperti waktu
kecil saya dulu, nenek saya almarhum selalu membantu dengan cobekan untuk
menghancurkan kulit kepiting yang segar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menghabiskan
masa kecil dan remaja di berbagai kota di Sulawesi membentuk pola makan saya
yang lebih memilih ikan (atau seafood lainnya) dibanding ayam, ikan, tempe tahu
maupun telur. Tapi sayangnya, bisa dibilang, sejak menetap di Bandung dan Bogor
saya jarang menyantap seafood. Penyebabnya karena di kedua kota tersebut sangat
sulit menemukan bahan seafood segar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karena
alasan itulah, saat mengunjungi daerah pantai, pilihan saya biasanya seafood. Kebetulan saat November kemarin saya diajak salah satu produsen minyak goreng berwisata <a href="http://daihatsu.co.id/">kuliner</a> di Makassar. Selain mencicipi hidangan khas Kota Anging Mamiri, para peserta juga diajak makan malam dengan menu seafood di salah satu rumah makan terkenal. Yay, ada kepiting juga. Rasanya luar biasa. Daging
kepitingnya masih keras menempel, tidak seperti kepiting yang sudah tak segar
yang biasa saya temukan di Jawa. Walau demikian saat digigit rasanya <i>juicy</i> dan terasa manis khas <a href="http://daihatsu.co.id/">makanan</a>
laut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_cf-KeCU5fCXEtmT0CWuy_TLM5s5EBD2z2ClZFELPfuGy6H-FXldunkeXLrmsm-2pJNE2vgIeQfsMuLjVzKuVGCCgOIYsWpcjOJdobxBzIJPR70YpRpuBfqHwwbiQzwJfavMEPlWBQfJf/s1600/kepiting.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_cf-KeCU5fCXEtmT0CWuy_TLM5s5EBD2z2ClZFELPfuGy6H-FXldunkeXLrmsm-2pJNE2vgIeQfsMuLjVzKuVGCCgOIYsWpcjOJdobxBzIJPR70YpRpuBfqHwwbiQzwJfavMEPlWBQfJf/s1600/kepiting.jpg" height="239" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kepiting asam manis ala Makassar. Sulawesi Selatan.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Liburan
kemarin kebetulan kami sekeluarga berkunjung ke pesisir selatan Jawa Barat. Masih
teringat dengan masakan kepiting yang saya temukan di Makassar, saya pun
mencoba memesan kepiting saat di Pelabuhan Ratu. Saya berasumsi karena daerah ini berada di tepi pantai, pastinya kepiting yang saya pesan segar dan enak. Tapi sayang, apa daya, saya
kecewa. Kepitingnya sudah tidak segar lagi. Rasanya pun sudah tak begitu enak,
padahal bumbu asam manisnya lumayan. Ceritanya kecewa deh. Tapi tetap dimakan
kok, sayang sudah dipesan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCt7omANqqsw7F5tUcHBPNH7iYKh8bSpRnfXjc-90FWsPPCPgatDnw6vVZ1V3RAXjSYOFXKK0TBT5CkZ8N2W0mWsw1RJ1uX9yzddM_zBxsbRxcFxDVZJkz2p8Y-AE7MnDifSc-H22LOGGT/s1600/kepiting.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCt7omANqqsw7F5tUcHBPNH7iYKh8bSpRnfXjc-90FWsPPCPgatDnw6vVZ1V3RAXjSYOFXKK0TBT5CkZ8N2W0mWsw1RJ1uX9yzddM_zBxsbRxcFxDVZJkz2p8Y-AE7MnDifSc-H22LOGGT/s1600/kepiting.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kepiting asam manis ala Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemandangan
kepiting lada hitam di poster <a href="http://daihatsu.co.id/">Daihatsu</a> Blog Competition membangkitkan semangat saya untuk kembali mencoba seafood bercapit ini dalam bentuk kepiting lada hitam. Terus terang saya juga baru tahu kalau makanan tersebut
ternyata merupakan kuliner khas dan andalan Balikpapan. Saya pun browsing dan
menemukan kepiting kenari andalan di kota tersebut . Saya berharap kalau menang di lomba ini, saya memiliki kesempatan mencoba makan kepiting kenari di Balikpapan. </span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDwE1jNu9luqwyCOVnGpcgrc1pnj1l2LuioehsEXvM1cyz-OQWG6ja1zMRKGyu0Z_5xdupHelf0nYdxOa2MkTf3jJQwq974Si9qJRzxFInjfleCKdiQ0OyqJV7wR9tH2fdCRiKFQwspipG/s1600/follow+daihatsu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDwE1jNu9luqwyCOVnGpcgrc1pnj1l2LuioehsEXvM1cyz-OQWG6ja1zMRKGyu0Z_5xdupHelf0nYdxOa2MkTf3jJQwq974Si9qJRzxFInjfleCKdiQ0OyqJV7wR9tH2fdCRiKFQwspipG/s1600/follow+daihatsu.jpg" height="189" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg_geu2krI2ENaV0hmuSyUPwWmrDB_5RprIISYVUvdK5_u165CA0jao1ZY0ZhKnVGaUMP8VHp9on9Bp_BOQY1IFZc2GUviGKkWtkrTJZHzAYlEyRD0fY1Sm1f_IdoCzXGx1IhlPw7Gi9Di/s1600/follow+vivalog.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg_geu2krI2ENaV0hmuSyUPwWmrDB_5RprIISYVUvdK5_u165CA0jao1ZY0ZhKnVGaUMP8VHp9on9Bp_BOQY1IFZc2GUviGKkWtkrTJZHzAYlEyRD0fY1Sm1f_IdoCzXGx1IhlPw7Gi9Di/s1600/follow+vivalog.jpg" height="193" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij1MVqkIHyO9yg5pNFnGBsytre6iaObNzdEnnEPvOxtf3f6x_5Pg-gb9red8g6zZOeRW1k5doQ9ykEQjR0BLPtHdB9UPA2Ij5vXYpszOeRBFHhJCLJTSrw7UCMOP10t6-OldroRBplkuHv/s1600/fan+page+daihatsu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij1MVqkIHyO9yg5pNFnGBsytre6iaObNzdEnnEPvOxtf3f6x_5Pg-gb9red8g6zZOeRW1k5doQ9ykEQjR0BLPtHdB9UPA2Ij5vXYpszOeRBFHhJCLJTSrw7UCMOP10t6-OldroRBplkuHv/s1600/fan+page+daihatsu.jpg" height="207" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNczjzXJSQ3gcntLUc-WDGqBTs_MI7QNRl5WGVNavIX4TUyK68eF_yu_ewlgvDL5daNtyp5zuDJagUt5bNX2XnEZAzWqv3mNnzLSr_qxa_Qdw0KyWUELqaeJ2eSFRDArN2UZ8svhd2naYy/s1600/twit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNczjzXJSQ3gcntLUc-WDGqBTs_MI7QNRl5WGVNavIX4TUyK68eF_yu_ewlgvDL5daNtyp5zuDJagUt5bNX2XnEZAzWqv3mNnzLSr_qxa_Qdw0KyWUELqaeJ2eSFRDArN2UZ8svhd2naYy/s1600/twit.jpg" height="67" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-54586844922918767402014-01-09T05:33:00.002-08:002014-01-09T06:09:36.383-08:00Cikotok, Potensi Wisata Tambang<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ini
adalah bagian kedua dari cerita tentang Cikotok saat ini. Cerita bagian
pertamanya bisa dibaca di <a href="http://firmasutan.blogspot.com/2014/01/cikotok-riwayatmu-kini.html">sini</a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seperti
sudah diceritakan sebelumnya, Cikotok saat ini sudah ditinggalkan oleh PT Aneka
Tambang. Tapi potensi emas di daerah ini sebenarnya belum berakhir. Buktinya
masih banyak terdengar cerita kesuksesan penambang emas liar yang menemukan
hasil galian dengan kandungan emas tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mungkin
timbul pertanyaan, jika demikian mengapa PT Antam meninggalkan Cikotok kalau
memang ternyata masih mengandung emas? Seperti halnya industri lain, industri
pertambangan pun tentu saja menerapkan prinsip ekonomi dalam menentukan untung
rugi jalannya perusahaan. Walaupun daerah ini terbukti masih bisa menghasilkan
emas, tapi secara ekonomis tidak menguntungkan untuk dikelola. Dengan kata lain
potensi kandungan emasnya sudah tidak layak secara industri.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Cikotok pun sepi dari hiruk pikuk pekerja tambang. Beberapa mess dan perumahan
yang tadinya dipenuhi karyawan, kini terlihat kosong tak terawat. Beberapa
dialihfungsikan untuk kepentingan masyarakat sekitar termasuk bekas kantor Unit
Pengolahan Emas Cikotok PT Antam yang kini berubah menjadi bangunan SMKN 1
Cibeber.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDVmu4_xGCITdoOQMJGZlq39WaFuHzGLG-Bljz3G2waoX3ihrrWSONxYoob4fz6ucyrKQh0EelGWqSAvQQC80ZUHUzvzla8Qe3aAWbgXT2xVTIG9CC0_lQMVuLjO_rd-VO8sWpdfTvgtRE/s1600/ibu+depan+mess+geologi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDVmu4_xGCITdoOQMJGZlq39WaFuHzGLG-Bljz3G2waoX3ihrrWSONxYoob4fz6ucyrKQh0EelGWqSAvQQC80ZUHUzvzla8Qe3aAWbgXT2xVTIG9CC0_lQMVuLjO_rd-VO8sWpdfTvgtRE/s1600/ibu+depan+mess+geologi.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penulis menyempatkan berfoto di depan mess geologi UPEC PT Antam di Pasir Laban yang kini dibiarkan kosong.</td></tr>
</tbody></table>
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebenarnya
geliat pertambangan tidak sepenuhnya lenyap dari tempat ini. Beberapa gurandil
(sebutan untuk penambang emas liar atau PETI/ penambang emas tanpa izin) masih
terlihat mondar-mandir. Baik ketika berbelanja, mengangkut logistik ke lokasi
lubang penggalian maupun mengangkut karung-karung hasil penggalian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mengingat
nama besar Cikotok yang sudah tertanam di sebagian besar masyarakat Indonesia
serta geliat pertambangan yang masih berdenyut, tak ada salahnya menjadikannya
sebagai salah satu destinasi tujuan wisata pertambangan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa
peninggalan seperti mesin-mesin dan aset bangunan bisa dijadikan sarana
pembelajaran dan pengenalan dunia tambang pada generasi muda. Wisatawan pun
dapat diajak untuk mengunjungi beberapa lumbang tambang, tentu saja dengan
memastikan keamanannya terlebih dahulu. Kegiatan penambangan yang dilakukan
rakyat juga bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi wisatawan. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbaaOWqNjhNlRi5en9DuMPbCZK22BXxeW4wHIp7f9e_VKmVcIGVBQpyS-ETVXa1rZdBxB8r3-5x_WoD97p0i_rv2FUfuCTgl_enQy3CQbm0FR34zwd84wcBSTjr0wprZmAGc6oMM_O_UVd/s1600/lift+tambang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbaaOWqNjhNlRi5en9DuMPbCZK22BXxeW4wHIp7f9e_VKmVcIGVBQpyS-ETVXa1rZdBxB8r3-5x_WoD97p0i_rv2FUfuCTgl_enQy3CQbm0FR34zwd84wcBSTjr0wprZmAGc6oMM_O_UVd/s1600/lift+tambang.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dulu 'lift' ini dipergunakan untuk mengangkut pekerja ke terowongan bawah tanah.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXuuwl81xMtrLEEKeBKukPeND5W08HnRsLTWFs-6dNU5ozjCVpR-cmy9dyvMqDyvo6oRHAs9tYP2l8KmjCqcj5AOf8lY7Aj25uATGUtDoERXU-dlbmR85Tkj8bEI8SMqSlduW3IUsPaWZ2/s1600/posisi+conveyor+belt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXuuwl81xMtrLEEKeBKukPeND5W08HnRsLTWFs-6dNU5ozjCVpR-cmy9dyvMqDyvo6oRHAs9tYP2l8KmjCqcj5AOf8lY7Aj25uATGUtDoERXU-dlbmR85Tkj8bEI8SMqSlduW3IUsPaWZ2/s1600/posisi+conveyor+belt.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Konon di sini ada 'conveyor belt' untuk mengangkut hasil penggalian dari terowongan menuju pabrik pengolahan di Pasir Gombong.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain
itu, Cikotok memiliki alam cukup indah dan udara sejuk. Jalan berkelok dan naik
turun, khas daerah pesisir selatan Pulau Jawa memberikan pemandangan indah bagi
mata. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apabila
Cikotok bisa menjadi destinasi wisata pertambangan, tentunya ini dapat
mendatangkan keuntungan bagi warga sekitar. Bukan tidak mungkin, ‘emas’ dalam
bentuk lain kembali memakmurkan masyarakat Cikotok.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-30546480766954676952014-01-05T23:45:00.002-08:002014-01-09T06:49:10.814-08:00ITB89 Masuk Istana (1) <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bermula
saat kunjungan ke Sukabumi, saat itu ITB 89 yang terdiri dari Doddy, Lilis,
Erni dan Firma ditemani tuan rumah Neneng, tercetuslah ide berkunjung ke Istana
Bogor. Saat ide ini dilempatkan ke grup ITB 89 di facebook, beberapa
teman-teman ternyata antusias bergabung. Mungkin karena pemilihan waktunya yang
juga tepat, bersamaan dengan akhir liburan sekolah, banyak yang mengajak
keluarganya sekalian berlibur ke Bogor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tidak
banyak yang tahu prosedur masuk ke Istana Bogor. Setiap tahun, Istana Bogor
biasanya terbuka untuk umum pada saat perayaan hari jadi kota Bogor tanggal 3
Juni. Selain itu ada rasa sangsi bisa masuk ke tempat tersebut. Tak heran,
karena istana ini merupakan salah satu dari 6 istana yang pengelolaannya di
bawah negara dalam hal ini Sekretariat Kepresidenan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lilis
dan Ratih pun lalu ber’gerilya’ mencari informasi kemungkinan melakukan
kunjungan ke Istana Bogor. Akhirnya setelah melayangkan surat resmi ke pihak
istana, gayung pun bersambut. ITB 89 diterima masuk Istana Bogor tanggal 4
Januari 2014.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pagi
hari tanggal 4, sesuai kesepakatan, para ITB 89 dan keluarga sudah berkumpul di
depan istana. Sebagian datang dengan mobil pribadi dan adapula yang
memanfaatkan transportasi kereta dari Jakarta. Teman-teman dari Bandung bahkan
mempersiapkan diri dengan menyewa bis bersama. Pilihan yang cukup bijak untuk
mengurangi kepadatan kota Bogor di saat weeked seperti ini.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sekitar
jam 10, rombongan dipersilahkan masuk ke istana. Perkiraan awal mobil harus
parkir di luar, ternyata bisa masuk dengan syarat meninggalkan kartu identitas
di pos penjagaan. Namun tak sedikit pula yang memilih jalan kaki, sambil
menikmati suasana halaman istana yang teduh dan rusa-rusa totolnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQscyS0-WcgElvC2AennDOWnMzuqSvBtVBJDN7m7nj2Msq3tfjnrI9xKDluM0CgjP7Vu5RppRH-y-47ScErNKCViuFbu40ImG9FuyJE5zKA_615-3qU5CFRSDsECCbLmuXWSscHouCBvay/s1600/pengunjung+jalan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQscyS0-WcgElvC2AennDOWnMzuqSvBtVBJDN7m7nj2Msq3tfjnrI9xKDluM0CgjP7Vu5RppRH-y-47ScErNKCViuFbu40ImG9FuyJE5zKA_615-3qU5CFRSDsECCbLmuXWSscHouCBvay/s1600/pengunjung+jalan.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ITB89 memasuki gerbang Istana Bogor.</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tak
lama menunggu, Pak Mukhtar dari pihak Istana Bogor serta beberapa pegawai
lainnya siap memandu rombongan. Langkah yang cukup bijaksana. Kalau nggak
begitu, bisa-bisa ada yang berlarian mengejar rusa. </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perjalanan
dimulai dari bagian sayap kiri gedung. Oh iya, bangunan inti Istana Bogor
terdiri dari tiga bagian. Sayap kiri, ruang utama dan sayap kanan. Bentuknya
simetris antara bagian kanan dan kiri. Pemandu pun sudah mewanti-wanti
sebelumnya untuk menghindari kebingungan pengunjung.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOMLtQZP0_i30pBn16DSoZuyBkdi9pxwQsIbMeehl13w_Ox9-6UKSQ5f8w4KzPPmMEbA4vEJfhQZCTY28VW3WrUruR_VDFMif_I-pqU_NXrv72eOJQgKIkx2JJ8fgdXBNoeFbJfmu_quWy/s1600/penjelasan+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOMLtQZP0_i30pBn16DSoZuyBkdi9pxwQsIbMeehl13w_Ox9-6UKSQ5f8w4KzPPmMEbA4vEJfhQZCTY28VW3WrUruR_VDFMif_I-pqU_NXrv72eOJQgKIkx2JJ8fgdXBNoeFbJfmu_quWy/s1600/penjelasan+1.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Semua asyik menyimak penjelasan pemandu sebelum memasuki bagian sayap kiri istana.</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di
bagian sayap kiri, pengunjung ITB 89 dan keluarga diajak melihat-lihat ruangan
yang ada di bagian itu. Mulai dari kamar-kamar yang biasa dihuni tamu setingkat
menteri, kamar pancawarna (kamar yang dulunya pernah digunakan delegasi 5
negara pencetus gerakan nonblok),
perpustakaan pribadi Bung Karno, ruang makan untuk jamuan kenegaraan dan
ruang film yang dulu sering digunakan Bung Karno untuk menikmati film-film
kegemarannya. Oh iya, pengunjung tidak bisa masuk ke beberapa bagian tertentu.
Hanya cukup menengok dari bagian luar yang dibatasi. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXmNNxlr90Jkbm_5yumNJqDVXJPCVdTPaEJK_KvLXtcSVKiVGKiZ1dD_mghEqWRr6gBLSw8TxZXAvHyCmN5zJHrLo-0H1431apjuFEccd9AcApfQ7rZKznsLvaY-4shgGdQEa0-Y8SJBpX/s1600/kamar+pancawarna.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXmNNxlr90Jkbm_5yumNJqDVXJPCVdTPaEJK_KvLXtcSVKiVGKiZ1dD_mghEqWRr6gBLSw8TxZXAvHyCmN5zJHrLo-0H1431apjuFEccd9AcApfQ7rZKznsLvaY-4shgGdQEa0-Y8SJBpX/s1600/kamar+pancawarna.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di bagian belakang adalah Kamar Pancawarna.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa
lukisan monumental juga bisa terlihat menghiasi dinding ruang film. Mulai dari
lukisan ‘Upacara Perkawinan Rusia’ (konon di dunia, hanya ada tiga lukisan
seperti ini. Dua diantaranya ada di Indonesia. Dan tragisnya tidak ada lagi di
Rusia). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ada
pula lukisan yang menceritakan epik Jaka Tarub saat mengintip para bidadari
mandi di sungai. Uniknya, kalau biasanya kita membaca epiknya pasti kita ingat
bahwa ada 7 bidadari dalam adegan tersebut. Namun di lukisan karya Basuki
Abdullah tersebut hanya terlihat 6 bidadari saja. Hingga pemandu pun
berseloroh, jangan-jangan seorang bidadari tersebut ternyata hadir berbaur di
antara ITB 89. Gurauan yang menimbulkan decak misteri di antara pengunjung.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-25554185100883404092014-01-05T23:43:00.000-08:002014-01-09T06:53:36.323-08:00ITB89 Masuk Istana (2)<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Memasuki
Ruang Teratai, ITB 89 disuguhi lukisan presiden yang pernah memimpin Indonesia.
Pastinya tahun 2014 ini akan ada pengaturan baru mengingat Presiden SBY sekarang
tidak bisa lagi mencalonkan diri. </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Ruangan ini
dinamakan Ruang Teratai karena hiasan teratai memenuhi bagian atas ruangan. Di
bagian lain juga terpajang dua cermin kecil bermotif bulan dan matahari yang
konon merupakan hadiah dari Raja Spanyol.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Oh
iya, Ruang Teratai ini merupakan ruang terpenting di Istana bogor. Karena di
sinilah Presiden biasanya menerima tamu-tamu penting dari negara lain. Di depan
ruangan ini adalah teras depan istana yang menghadap ke taman depan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beranjak
dari sini, pengunjung diajak ke Ruang Garuda yang letaknya di belakang Ruang
Teratai. Oh ya, antara kedua ruangan ini terdapat suatu tempat yang merupakan
favorit sebagian besar pengunjung yaitu Ruang Kaca 1000. Sebenarnya tidak tepat
juga kalau disebut ruangan karena ini hanya merupakan penghubung kedua ruangan
penting tadi. Yang istimewa ya itu tadi, adanya kaca atau cermin yang (konon)
kabarnya bisa memantulkan gambar hingga 1000 bayangan. Psst, rahasia ya, kata
pemandunya sih kalau dihitung sebenarnya ada bayangan kurang lebih 428.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tidak
berlebihan jika tempat ini menjadi favorit. Setiap pengunjung yang lewat di
antara kedua cermin itu pasti menyempatkan diri melihat bayangannya yang saling
dipantulkan. Kunjungan saya sebelumnya, waktu itu dalam rangka ulang tahun
Bogor, tingkah pengunjung pun sama. Tidak peduli orang dewasa maupun anak-anak,
semuanya pasti berkaca. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain
itu keistimewaan lain tempat ini adalah pada posisinya. Pengunjung diarahkan
menengok ke atas dan membayangkan bahwa tempat ini tepat berada di bawah kubah
istana. Dan tempat ini pula yang menjadi dasar titik 0 km jarak Bogor –
Jakarta. Memang kalau ditarik garis lurus imajiner ke depan, titik ini akan
searah dengan pertigaan jalan Sudirman – Juanda – Jalak Harupat (Lapangan
Sempur). Dulu kala pertigaan ini adalah bagian dari jalan Jakarta-Bogor sebelum
adanya jalan tol Jagorawi. Pak Mukhtar juga menambahkan bahwa jalan ini
merupakan suatu garis lurus dengan Istana Merdeka di Jakarta. Wallahu alam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Memasuki
Ruang Garuda, pengunjung disuguhi cerita tentang pertunjukan seni yang sering
diadakan di ruangan ini. Bahkan di bagian atasnya dulu terdapat tempat para
musisi beraksi secara live. Banyak pengunjung mungkin lalu membayangkan berada
di gedung teater. Ruangan ini memang sepertinya dirancang sedemikian rupa untuk
keperluan itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menuju
teras belakang, kita bisa memandang hamparan taman belakang istana. Beberapa
pohon besar menaungi beberapa patung di sini. Bisa dibayangkan pejabat Belanda
saat itu menikmati suasana sambil ditemani isteri dan anak-anaknya. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBXZ9iiRu-qa-tojeGtRHmJYRpXIpQoBq2O1f6yF7S8_OaoWpZaD_UpjKi60O8cezFjXh4L3azWR6ejjbt0ID7pQLdT_2XmshYrVI7jt4ATTGcU0UT1o5PyB2p7c2MhmnyrvSng3HSN-zq/s1600/teras+belakang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBXZ9iiRu-qa-tojeGtRHmJYRpXIpQoBq2O1f6yF7S8_OaoWpZaD_UpjKi60O8cezFjXh4L3azWR6ejjbt0ID7pQLdT_2XmshYrVI7jt4ATTGcU0UT1o5PyB2p7c2MhmnyrvSng3HSN-zq/s1600/teras+belakang.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan teras belakang istana.</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selepas
teras belakang, ITB 89 diarahkan ke sayap kanan istana. Di sinilah biasanya
wapres dan tamu negara setingkat kepala negara. Sebenarnya dari Ruang Teratai
bisa menembus ke sayap kanan tanpa harus melalui teras belakang. Ternyata itu
karena terdapat kamar di bagian sayap kanan yang merupakan kamar tidur Presiden
SBY jika berkunjung ke Bogor.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOaj1xg77u6MmkS4eyiRpWznD_PbSnn-DmOJ6GPRy9dWzLkzkXxWlWGdpuf7S3JLfcOeBi3LeMLSkG_RJA__IaSEj8DA_74S_8kn8oipFXmjRXv8rz3Bib56ucVtwaxu_24w4d-te9V1UH/s1600/penjelasan+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOaj1xg77u6MmkS4eyiRpWznD_PbSnn-DmOJ6GPRy9dWzLkzkXxWlWGdpuf7S3JLfcOeBi3LeMLSkG_RJA__IaSEj8DA_74S_8kn8oipFXmjRXv8rz3Bib56ucVtwaxu_24w4d-te9V1UH/s1600/penjelasan+2.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebagian peserta asyik menyimak penjelasan dari pemandu, Pak Mukhtar. </td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Puas
melihat suasana di sayap kanan istana, ITB 89 diarahkan ke bagian depan istana.
Konon di sana ada patung yang sering jadi buah bibir perbincangan, yaitu patung
Denok. Banyak pengunjung yang penasaran, seperti apa rupa si Denok ini.
Mengingat sebelumnya sudah banyak patung-patung wanita cantik yang dinikmati
selama memasuki taman istana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Benar
saja, Denok sudah menanti di sebelah kanan depan istana. Namanya pun terpahat
jelas di bagian bawah tempatnya berjongkok. Dibanding patung lain, Denok
sedikit lebih bongsor. Selain itu sebenarnya tidak terlihat keistimewaan
lainnya. Ternyata, oh ternyata, si Denok ini istimewa karena konon
bagian-bagian tubuhnya terpahat mengikuti lekuk tubuh wanita terseksi masa itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konon
model pematung Trubus saat menciptakan Denok diambil dari Ara, seorang gadis
pekerja istana yang waktu itu masih berusia 16 tahun. Nah walaupun Ara menjadi
model awalnya, tapi bagian tubuh lainnya mencontoh wanita lain yang kebetulan bagian
tubuh yang lebih baik dari Ara.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kunjungan
ITB 89 ke Istana Bogor berakhir di teras depan istana. Di sanalah, Presiden RI
menyambut tamu-tamunya ketika turun dari kendaraan yang mengantarkan. Di sana
pula para menteri berfoto setelah berkunjung ke istana. Di sana pula para
peserta penataran Pancasila pada jaman Orba berfoto. Dan sepertinya tempat itu
memang menjadi favorit pengunjung berfoto usai berkunjung ke Istana Bogor.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqU9bzxw_4cNQcbm2zLvvrg-62OTtqj2S3Br2HgYIGGcefLoiTr4LhvOaHTm_jkc3ldRQi2Qrl5MVzaemuMtkZcDHNun1gtE1SPb7FjmOfPujKOT4CYMyn_E7Yl8sJ3_R4AzHiwp_G1CXq/s1600/ITB89+in+action.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqU9bzxw_4cNQcbm2zLvvrg-62OTtqj2S3Br2HgYIGGcefLoiTr4LhvOaHTm_jkc3ldRQi2Qrl5MVzaemuMtkZcDHNun1gtE1SPb7FjmOfPujKOT4CYMyn_E7Yl8sJ3_R4AzHiwp_G1CXq/s1600/ITB89+in+action.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ITB89 menyempatkan berfoto di teras depan istana.</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ITB
89 pun mengakhiri kunjungannya di tangga itu. Disaksikan Patung Marhaen dan
beberapa pengarah gaya, ITB 89 pun berfoto ria. Mulai dari edisi serius hingga
edisi heboh. Mulai dari alumni, pasangan (suami/isteri) ITB 89 maupun junior
ITB 89 semuanya berfoto. Kapan lagi bisa berjumpa di istana? </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-34298954832211998082014-01-01T19:14:00.000-08:002014-01-09T06:13:30.396-08:00Cikotok, Riwayatmu Kini.<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagi
Anda yang pernah mengalami masa sekolah di Indonesia, tentu tak asing dengan
nama Cikotok. Betul, di pelajaran IPA atau IPS kita seringkali menemukan nama
daerah ini yang disebut sebagai daerah penghasil emas. Tapi bagaimana keadaan
Cikotok sekarang?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tidak
seperti namanya yang sering terdengar, jarang orang yang mengetahui atau pernah
berkunjung ke Cikotok. Lokasinya yang cukup jauh dari kota besar seperti
Jakarta, Rangkasbitung ataupun Sukabumi, menjadikan daerah ini jarang dikunjungi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">administratif Cikotok terletak di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Propinsi
Banten. Sebelum pembentukan Propinsi Banten, daerah ini menjadi bagian dari
Propinsi Jawa Barat. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ada
beberapa rute yang bisa dilalui untuk mencapai daerah ini. Pertama dari ibukota
Propinsi Banten, Serang – Rangkasbitung – Bayah – Cikotok. Jalur lainnya dari
Sukabumi – Pelabuhan Ratu – Bayah – Cikotok atau jalur Sukabumi – Pelabuhan
Ratu – Pasir Kuray – Cikotok. Kondisi jalan relatif mulus walaupun di beberapa
bagian terdapat kerusakan seperti jalan bergelombang dan berlubang.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPm08OAepyTDP6WM2awJ6xjZRh9g5gAw55Uh2tLiRIpDDj_7xjbApXwTxJS9sJ2gQ7nRGPTVNszPvK4jz7hQCaNG8p7rpJL5M1NEdj5-MEAsLHoVJaUHpMNBII5w3PRS4U1uiippSez7ub/s1600/pelabuhan+ratu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPm08OAepyTDP6WM2awJ6xjZRh9g5gAw55Uh2tLiRIpDDj_7xjbApXwTxJS9sJ2gQ7nRGPTVNszPvK4jz7hQCaNG8p7rpJL5M1NEdj5-MEAsLHoVJaUHpMNBII5w3PRS4U1uiippSez7ub/s320/pelabuhan+ratu.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan pantai selatan Jawa bagian barat.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Cikotok
yang dulunya ramai dengan kehidupan pertambangan, kini tak ada bedanya dengan
kota kecil lainnya. Beberapa aset bangunan Unit Pertambangan Emas Cikotok
(UPEC) PT Aneka Tambang kini dialihfungsikan. Kantornya pun kini menjadi Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Cibeber.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5O-9ESfpYWhtEtp16dHRkATXkeIgzzThTY-DZWGplz-kbFed9N5FW8lYdDTvwfG36kliuIjV0CxAGJwmyxvEvDCzPAp8FtE_v_rlIj2UqaL6_gOuzBdci4XgqKcG5ntqdbGMKNO2S9oLq/s1600/sekolah+bekas+kantor+tambang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5O-9ESfpYWhtEtp16dHRkATXkeIgzzThTY-DZWGplz-kbFed9N5FW8lYdDTvwfG36kliuIjV0CxAGJwmyxvEvDCzPAp8FtE_v_rlIj2UqaL6_gOuzBdci4XgqKcG5ntqdbGMKNO2S9oLq/s320/sekolah+bekas+kantor+tambang.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bekas gedung UPEC PT Aneka Tambang kini digunakan oleh SMKN 1 Cibeber.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain
sekolah, ‘peninggalan’ aset lainnya dijadikan semacam pusat pembelajaran yang
diperuntukkan untuk masyarakat sekitar. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk9oB-ULjunhCy9gNMX1CH3mka-mt2pYSKHf_hVDwmGuFRTwCslDTKAxjWGcNzQ58iTJrkdEeTmv5cPZxnhPur1Co-1CQT0FDZNz6JyQZy3q2a9Mj12-OAIZTuqfNBzspF_VweuAiy9zsI/s1600/cibeber+center.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk9oB-ULjunhCy9gNMX1CH3mka-mt2pYSKHf_hVDwmGuFRTwCslDTKAxjWGcNzQ58iTJrkdEeTmv5cPZxnhPur1Co-1CQT0FDZNz6JyQZy3q2a9Mj12-OAIZTuqfNBzspF_VweuAiy9zsI/s320/cibeber+center.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cibeber Center</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar,
setelah PT Aneka Tambang tidak lagi beroperasi di Cikotok, aset-asetnya lalu
dihibahkan pada pemerintah daerah setempat. Sebuah pasar dan terminal Cikotok
pun adalah bagian dari hibah tersebut.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhbPUOoBCJIzl-5sbng9mk7nDM763oRK588Fys4oX0spnVIhW7h1uwSc1-lyePIosrTHxq7Yfh94ottk4anH4S_ul6X126Dln_tTPImyIIUxdM7SzxbdCzBovD-ABBPvbovehtHk5N_qxF/s1600/terminal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhbPUOoBCJIzl-5sbng9mk7nDM763oRK588Fys4oX0spnVIhW7h1uwSc1-lyePIosrTHxq7Yfh94ottk4anH4S_ul6X126Dln_tTPImyIIUxdM7SzxbdCzBovD-ABBPvbovehtHk5N_qxF/s320/terminal.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Terminal dan pasar (di bagian belakang) Cikotok. Keduanya 'hibah' dari PT Aneka Tambang.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mungkin
timbul pertanyaan jika PT Aneka Tambang tidak beroperasi lagi di Cikotok maka
itu berarti tak ada lagi aktivitas pertambangan di daerah ini? Tetap ada, tapi
hanya dilakukan oleh masyarakat. Mereka inilah yang dikenal dengan istilah
gurandil atau PETI (penambang emas tanpa izin). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setiap
kelompok gurandil biasanya dibiayai oleh ‘cukong’ tertentu. Mereka bekerja
berdasarkan pembagian keuntungan dengan sang cukong dalam persentase tertentu.
Selain itu sang cukong juga akan memberi semacam gaji tetap yang dihitung
perhari dan membiayai seluruh operasional seperti membeli alat dan bahan yang
digunakan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kegiatan
PETI ini masih memberi nuansa pertambangan di Cikotok. Mereka masih sering
terlihat hilir mudik berbelanja bahan ataupun mengangkut karung-karung berisi
batuan. Bahkan di pasar dan pinggir jalan tak aneh menemukan iklan menerima
bulion (bullion = logam mulia hasil pengolahan).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicYdCXYIjnmthaPkGTd49Dg3Dpp6-oKnsu3-OaBcpMZq00lHsQd-dLtYjmjPktj9WCbrDpjG9aJI08QjKjg26w37w-O6gjOelRsIHGEsTGgcA3wqshGzHL5FclJnc3FK1gYLqyeHeefysO/s1600/gurandil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicYdCXYIjnmthaPkGTd49Dg3Dpp6-oKnsu3-OaBcpMZq00lHsQd-dLtYjmjPktj9WCbrDpjG9aJI08QjKjg26w37w-O6gjOelRsIHGEsTGgcA3wqshGzHL5FclJnc3FK1gYLqyeHeefysO/s320/gurandil.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gurandil atau PETI masih banyak terlihat di Cikotok</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-66876562525042309902013-12-30T17:44:00.002-08:002013-12-30T17:44:48.417-08:00Sawarna, Mutiara Banten di Pantai SelatanSiapa yang tak kenal Pelabuhan Ratu. Kota kecil di pantai selatan Jawa Barat itu terkenal sebagai lokasi wisata laut favorit. Ketenarannya menyamai Pantai Pangandaran. Walaupun kedua pantai ini sama-sama berada di Jawa Barat, tapi lokasinya sangat jauh. Pelabuhan Ratu berada di sebelah barat, berbatasan langsung dengan Propinsi Banten. Sedangkan Pangandaran, berada di sebelah timur menuju perbatasan Jawa Tengah.<br />
<br />
Di peta, Pantai Sawarna terlihat bersisian dengan Pelabuhan Ratu. Pantai ini terletak dekat kota Bayah dan menjadi bagian dari Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Kalau dari Pelabuhan ada dua alternatif jalan yang bisa digunakan. Satu melalui jalur utara memutar ke Pasir Kuray - Cikotok - Bayah sedangkan alternatif kedua melalui jalan lintas Cisolok - Cilograng.<br />
<br />
Kedua rute tersebut sama-sama bagus dan mulus, hanya memang ada beberapa bagian ruas jalan yang rusak cukup parah. Jalur pertama memang lebih jauh tapi jalannya relatif tidak terlalu terjal dan berkelok. Sebaliknya jika menggunakan rute kedua, Anda harus bersiap dengan kelokan dan terjalnya jalan dalam jarak yang relatif pendek. Hati-hati, jangan lupa mempersiapkan kendaraan dengan baik.<br />
<br />
Memasuki desa Sawarna, kita akan mulai merasakan suasana desa pantai di beberapa bagian. Adapun di bagian lainnya terasa seperti desa di pedalaman biasa karena tak terdengar debur ombak. Banyak obyek wisata yang bisa Anda kunjungi sekaligus di desa ini. Hal tersebut tercantum jelas pada peta yang sudah disiapkan pemerintah setempat.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0HBFDLc2iI3yvNNS4GpE9Bkak5TfFfABt153NuDxDOMV3xfeyDafVG7dA79QCxZxS80a1EIIwOnSOaOdOKAbhwyxzckLNq7C4-CTIUkhPIhyFCC-9uB1gg2Ku4ocpRNLEdMPjoFs5bFf1/s1600/peta+lokasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0HBFDLc2iI3yvNNS4GpE9Bkak5TfFfABt153NuDxDOMV3xfeyDafVG7dA79QCxZxS80a1EIIwOnSOaOdOKAbhwyxzckLNq7C4-CTIUkhPIhyFCC-9uB1gg2Ku4ocpRNLEdMPjoFs5bFf1/s320/peta+lokasi.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peta Lokasi dilengkapi dengan keterangan penting termasuk tarif ojek ke daerah tertentu.</td></tr>
</tbody></table>
Dari sekian banyak obyek wisata, Tanjung Layar dan Pasir Putih sepertinya menjadi favorit pengunjung. Itu ditandai dengan parkiran mobil dan bus yang selalu penuh. Berbeda dengan tempat lainnya di kawasan ini.<br />
Letaknya yang berdekatan memudahkan pengunjung. Untuk masuk ke sini, kita harus melalui pintu gerbang depan jembatan gantung. Tarif sekali masuk Rp. 5000/orang.<br />
<br />
Jarak tempuh ke Tanjung Layar sekitar 1 km, atau pengunjung juga bisa menyewa ojek. Ada juga pengunjung yang mengendarai motor hingga sampai ke lokasi. Sedangkan jarak ke Pasir Putih lebih dekat, hanya berkisar 200 meter. Kondisi jalan cukup bagus dengan pengeras paving block. Pengunjung cukup dimanjakan dengan pemandangan sawah, perkebunan dan bukit di kejauhan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggSX4SbxN3qrqJCO2yXcvGa2v5-3LxmJpGg8E7zu0SlrXJpJuuchQzgqBf7bRvBw968Z8052LD7Ly5H5b4hGh2RMb6FSyRHAN_hejmcMhecQqsxnYgMvcnluN6xJvOUzT9qihNylwiZYKA/s1600/pintu+masuk+pasir+putih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggSX4SbxN3qrqJCO2yXcvGa2v5-3LxmJpGg8E7zu0SlrXJpJuuchQzgqBf7bRvBw968Z8052LD7Ly5H5b4hGh2RMb6FSyRHAN_hejmcMhecQqsxnYgMvcnluN6xJvOUzT9qihNylwiZYKA/s320/pintu+masuk+pasir+putih.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pintu masuk kawasan Tanjung Layar dan Pasir Putih.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dinamakan Tanjung Layar karena di kawasan ini terdapat batu besar menyerupai dua layar kapal. Bentuknya yang unik menjadikan daerah ini tempat pengambilan gambar favorit pengunjung. Tidak disarankan bermain air atau berenang di sini karena ombak yang sangat kuat. Selain itu dasar pantai berupa batuan berpotensi melukai jika tidak berhati-hati.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhEN9N_pY6m-Y6X3RUoo0zKA-WmcBsaNfym99PF_7rWnh7817DaTJhwYzcnUftgcrzYdqbYXVl3giKmeFdafeMiZf8stGJ7Rx8ORL8u2RIwQItogF6MU49vzvz0a3sV3vdfV9sDtpaa2kg/s1600/tanjung+layar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhEN9N_pY6m-Y6X3RUoo0zKA-WmcBsaNfym99PF_7rWnh7817DaTJhwYzcnUftgcrzYdqbYXVl3giKmeFdafeMiZf8stGJ7Rx8ORL8u2RIwQItogF6MU49vzvz0a3sV3vdfV9sDtpaa2kg/s320/tanjung+layar.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penulis berfoto dengan latar belakang batu berbentuk layar.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi bermain ombak sebaiknya dilakukan di Pasir Putih. Di sini relatif aman karena pantainya yang landai dan berpasir. Tapi prinsip hati-hati dan waspada harus tetap diingat.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjJ0R-RwLs6VFhm6xg1e8KZd9WaM20_SYfM1iVx0Egu7C8_hbV1JRD7qvJXYVAJhHTY0Rp8diLsneD3CxL4CqbanR7mBR3u9UIRt_cbympUkdDesH_HVlli_V4tRwRVzTWvFX0LppZNUCU/s1600/pasir+putih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjJ0R-RwLs6VFhm6xg1e8KZd9WaM20_SYfM1iVx0Egu7C8_hbV1JRD7qvJXYVAJhHTY0Rp8diLsneD3CxL4CqbanR7mBR3u9UIRt_cbympUkdDesH_HVlli_V4tRwRVzTWvFX0LppZNUCU/s320/pasir+putih.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pantai Pasir Putih, Sawarna Banten.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Pengunjung tak perlu bingung mengenai akomodasi. Di kawasan ini bertebaran homestay dan tempat makan yang cukup memadai. Begitupula dengan fasilitas kamar mandi dan air bersih. Bahkan pengunjung yang ingin memasang tenda pun bisa. Untuk kepentingan ini, pengunjung bisa meminta izin pada penduduk yang membuka warung di sekitar situ. Biasanya mereka akan mengizinkan dengan imbal balik belanja makanan di warung atau menggunakan fasilitas kamar mandi yang disediakan pemilik warung tersebut. Tak usah khawatir masalah harga, cukup terjangkau kok.<br />
<br />
Sedikit pembeda dengan kawasan wisata pantai lainnya adalah masih sedikitnya pilihan kegiatan yang bisa dilakukan. Di kawasan Sawarna hanya tersedia fasilitas surfing, dan itupun tidak banyak pengunjung yang memanfaatkannya. Hanya segelintir wisatawan asing yang terlihat surfing. Di sini juga tidak terlihat aktifitas banana boat dan snorkeling. Mungkin karena ombaknya yang tidak memungkinkan.<br />
<br />
Nah, jika Anda sedang merencanakan liburan ke pantai dan bosan dengan Carita, Anyer maupun Pelabuhan Ratu, mungkin saatnya mencoba Pantai Sawarna. Mutiara Propinsi Banten di Pantai Selatan.<br />
<br />Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-47075615248261051832013-12-27T03:19:00.000-08:002013-12-27T03:19:07.211-08:00Kekuatan FiksiSaya ini termasuk penulis yang jarang sekali atau bisa dibilang tidak pernah menulis fiksi remaja maupun dewasa. Saya lebih menikmati nonfiksi karena merasa daya imajinasi saya sepertinya agak terbatas :). Belum lagi saya merasa pilihan kata-kata saya sepertinya terbatas. Itulah alasan utama saya tiak menulis fiksi dewasa maupun remaja.<br />
<br />
Untuk fiksi anak, saya sudah menghasilkan beberapa buku untuk pembaca anak. Baik itu yang berbentuk pictorial book maupun novel anak. Tapi bukankah ini juga membutuhkan imajinasi? Betul, hanya saja saya mungkin agak terbantu karena suka membaca buku anak (bareng anak-anak saya) dan juga banyak bergaul dengan anak-anak murid saya.<br />
<br />
Namun kali ini saya terpancing untuk ikut urun cerita di ajang menulis fiksi yang diadakan komunitas fiksiana / kompasiana. Mungkin karena temanya cukup menyentuh, yaitu tentang ibu, membuat saya tertarik ikutan. Saya pun mempelajari syarat-syarat yang disebutkan antara lain menggunakan sudut pandang orang pertama, format surat seperti kita menulis surat untuk ibu sendiri, harus menguras air mata dan point yang terakhir adalah boleh pengalaman sendiri maupun fiksi.<br />
<br />
Membaca ketentuan tersebut, saya pun mulai menggali semua ingatan saya tentang mama saya. Tentunya yang sedih dan diharapkan mampu menguras air mata. Kok ya, makin dipikir saya makin tidak menemukan. Apa pasal? Mungkin karena, alhamdulillah, saya rasanya tidak pernah mengalami masa yang harus bersimbah air mata.<br />
<br />
Ah, nggak mungkin. Pasti ada saja yang berkata demikian. Memang rasanya nggak mungkin ada manusia yang tidak mengalami kesedihan. Tapi suer, saya belum nemu sedikitpun kisah sedih dalam relasi saya dengan mama. Semuanya menggembirakan, walaupun terus terang saya mengakui hidup kami juga tidak berlebihan kok. Tapi semuanya lancar....saja. Alhamdulillah.<br />
<br />
Akhirnya saya pun terpikirkan seorang anak, sebutlah namanya Ani. Dia sekarang masih duduk di bangku SMP. Nah Ani inilah yang merasuki sang aku dalam cerita yang saya buat. Saya mengenal keluarga Ani jauh sebelum dia lahir. Bahkan sampai aib dimana tak ada seorangpun lelaki yang mengakuinya sebagai anak karena ibunya memang hamil diluar nikah.<br />
<br />
Nah dari sinilah saya berusaha menyelami perasaan Ani. Oh iya ibu Ani memang cacat, tapi bukan bisu tuli seperti yang saya ceritakan di situ. Ibu Ani kurang cerdas. Saya nggak tahu persisnya penyakit apa. Kalau kita berinteraksi biasa dengannya, tidak terlihat tanda-tanda ada yang kurang padanya. Tapi kalau kita lama bergaul, barulah kekurangan itu terasa.<br />
<br />
Sebagai Ani, saya pun berusaha merasakan bagaimana jika tak memiliki ayah (maksudnya tak ada yang mengaku gitu) dan memiliki ibu yang agak 'kurang'. Saya pun mengulik dari kisah Ani, bagaimana dia makin malu ketika harus diantarkan ke sekolah oleh ibunya. Bagaimana dia lebih memilih sang nenek mengambil rapor dibanding dengan ibunya. Dari sinilah cerita itu kemudian mengalir.<br />
<br />
Setelah saya memposting cerita tersebut, dukungan pun mngalir. bukan hanya karena kisahnya yang menyentuh. Tapi ternyata banyak pula yang menaruh simpati pada nasib aku di cerita tersebut. Bahkan beberapa teman pun 'kecele' menyangka kalau itu kisah saya pribadi. Ada yang sampai mengungkapkan tidak menyangka kalau saya yang sekarang ternyata memiliki masa lalu yang cukup menyedihkan.<br />
<br />
Membaca simpati itu tentu saja sikap saya jadi mendua. Di satu sisi saya merasa sedikit 'kesal' karena dianggap memiliki masa lalu yang tidak biasa. Tapi di sisi lain, sebagai penulis, tentu saja saya merasa senang karena berhasil menuliskan dan menyelami perasaan Ani dalam cerita yang saya buat. Mungkin ini salah satu kekuatan fiksi. Membuat orang simpati pada sang tokoh.<br />
<br />
Pengumuman hasilnya sih belum ada. Entah saya menang atau tidak. Tapi terlepas dari itu semua saya cukup senang bisa menuliskan sesuatu yang tidak biasanya saya tulis. Semoga ini menjadi pengalaman pertama menuliskan kisah-kisah demikian.<br />
<br />
Tertarik membaca kisah tersebut. <a href="http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2013/12/23/untukmu-ibu-aku-benci-mama-621977.html">Disini</a> ya.... :)<br />
<br />
<br />Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-48533915233490859932013-12-26T05:49:00.001-08:002013-12-26T15:03:04.565-08:00Menguak Sejarah di Situs Megalithikum Gunung Padang, Cianjur (1)Membuat judulya kok terasa serius banget ya? Hehe, padahal sih menguak sejarah di sini bukan dalam arti berat lho. Hanya mengajak anak-anak berkunjung ke tempat yang (mungkin) mengandung arti sejarah.<br />
<br />
Pilihan jatuh ke Gunung Padang karena kontroversi yang beredar di masyarakat. Penasaran dengan (katanya) kehidupan purba yang pernah hadir di tatar Sunda. Bahkan tidak sedikit yang menduga (dan berharap) bahwa situs ini nantinya bisa menyaingi kebesaran piramid. Dan kalau hal itu terjadi, tentunya kita pun bangga bahwa nenek moyang kita pun pernah memiliki peradaban yang tak kalah dengan bangsa lainnya.<br />
<br />
<b>Pencapaian Lokasi</b><br />
Berkunjung ke situs Gunung Padang lumayan mudah. Letaknya berada di jalan raya Cianjur-Sukabumi. Ada dua alternatif jalan yang bisa dilalui dari Jakarta. Kita bisa melalui Sukabumi lalu berbelok ke arah Cianjur. Atau sebaliknya melalui Puncak, Cianjur dan akhirnya berbelok ke arah Sukabumi.<br />
<br />
Kondisi jalan cukup bagus dengan papan penunjuk arah yang cukup jelas. Dijamin wisatawan kecil kemungkinannya tersesat menuju lokasi. Tapi sayang selepas jalan utama, jalan kampung sepanjang kurang lebih 20 km menuju lokasi banyak rusak dan tidak nyaman. Kecuali menjelang 6 kilometer terakhir yang lumayan bagus. Berita baiknya adalah adanya transportasi umum angkutan pedesaan selepas jalan utama. Jadi pengunjung yang tidak membawa kendaraan sendiri cukup naik angkutan pedesaan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsr4_0GJNIOlpg75osk8oKTqmIm3OkJCksqiueInBU90LAR3hxBFWcJ_qk9TwFlu2FH82uEJh8SbebQFNmEMBZz0huJuV85FSzCPJTySyCT9kOqGwsmm2gkv_HZaqTuQxb2O6c8Xx6Bad1/s1600/jalan+desa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsr4_0GJNIOlpg75osk8oKTqmIm3OkJCksqiueInBU90LAR3hxBFWcJ_qk9TwFlu2FH82uEJh8SbebQFNmEMBZz0huJuV85FSzCPJTySyCT9kOqGwsmm2gkv_HZaqTuQxb2O6c8Xx6Bad1/s320/jalan+desa.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
Tapi nggak usah kecewa dengan kondisi jalan yang buruk. Berita baiknya di beberapa bagian, kita bisa menikmati pemandangan yang memanjakan hati.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo1DX_FiUiJzhfLRbHbl-5JjDyYdnhTUz9tEXRRGOy4HBnp9dcSAFoG001ppoKQBUDtHDkQm0bjFBMaezs67wH7HWPWFSQcqaPMxVl-7dYTYA3bcEuaJGunLy1RePXoCXEQIpoVjwXgW0J/s1600/kebun+teh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo1DX_FiUiJzhfLRbHbl-5JjDyYdnhTUz9tEXRRGOy4HBnp9dcSAFoG001ppoKQBUDtHDkQm0bjFBMaezs67wH7HWPWFSQcqaPMxVl-7dYTYA3bcEuaJGunLy1RePXoCXEQIpoVjwXgW0J/s320/kebun+teh.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<b>Bersih dan Terawat</b><br />
Memasuki kawasan Gunung Padang, saya mendapatkan kesan bersih dan terawat. Entahlah, mungkin juga karena sebagai kawasan pariwisata masih terbilang baru. Jadi masih serba rapi dan teratur. Tempat parkir yang tersedia cukup menampung puluhan mobil. Kamar mandi, toilet dan mushola tersedia. Warung-warung pun tertata rapi. Hanya sayangnya kesadaran pengunjung masih kurang. Masih sering dijumpai sampah berserakan dimana-mana.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQcAjPEG9ALynW-f0kjcwCRS-d0Kg6OwJ1SFVE5JClIPRVzXK2w_bIBFQ9c8C67qVAreQilwRYMqy7kqkp36ndSULSVa9Uopyw5IRlNosFBG19WtYkvru2H14GLOVwTFSKmnz0zonIC-Ep/s1600/gerbang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQcAjPEG9ALynW-f0kjcwCRS-d0Kg6OwJ1SFVE5JClIPRVzXK2w_bIBFQ9c8C67qVAreQilwRYMqy7kqkp36ndSULSVa9Uopyw5IRlNosFBG19WtYkvru2H14GLOVwTFSKmnz0zonIC-Ep/s320/gerbang.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Dari tempat parkir, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 500 meter hingga mencapai pintu gerbang situs megalithikum ini. Harga karcis masuk ke dalam 2000 rupiah. Pengunjung bisa meminta jasa pemandu jika menginginkan.<br />
<br />
Perjalanan ke atas menuju situs cukup terjal. Tapi syukurlah sudah ada tangga batu yang memadai untuk menuju puncak.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitWl0aQFGkGtXfhfm4TuswnX8owCPctJin5ti806Urz_2wz2r5haJxy_W8WnumDYpPtuEbDZv5DIdiPkOJwBpmlVmB6b78mdYdk6uWIItK7sDa1TZWJUUMmnuEuqbFdjmbdF1zcK9ZTI3x/s1600/tangga+baru.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitWl0aQFGkGtXfhfm4TuswnX8owCPctJin5ti806Urz_2wz2r5haJxy_W8WnumDYpPtuEbDZv5DIdiPkOJwBpmlVmB6b78mdYdk6uWIItK7sDa1TZWJUUMmnuEuqbFdjmbdF1zcK9ZTI3x/s320/tangga+baru.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<b>Situs Megalithikum</b><br />
Sesampai di atas, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan morfologi daerah sekitar yang indah luar biasa. Sayangnya waktu kami berkunjung, cuaca sedang tidak bersahabat. Kabut menutupi gunung-gunung di sekitar Gunung Padang. Konon kalau kita memandang puncaknya, maka situs ini menghadap ke arah Gunung Gde.<br />
<br />
Selain pemandangan indah, di sini pun akan kita dapat pemandangan yang tidak lazim yaitu banyaknya batuan-batuan berbentuk balok yang tersebar di ketinggian gunung. Karena itu hal ini menimbulkan pro dan kontra tentang tempat ini. Ada yang beranggapan tempat ini merupakan tempat pemujaan yang usianya jauh lebih tua dari Candi Borobudur.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1UzTybIZUWeDWI2IH0NF8yiRcr9YK8ZPXFExdMHPE9u-MUAel5mCseomO-GCP_tdL8CkZaiOscIr9DS1gT_szlGnte1xyxbWAIuHOTWy8Tq6SaGo9xCR9qRtBOMW04-6TjwfU27ulzNAB/s1600/dari+jauh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1UzTybIZUWeDWI2IH0NF8yiRcr9YK8ZPXFExdMHPE9u-MUAel5mCseomO-GCP_tdL8CkZaiOscIr9DS1gT_szlGnte1xyxbWAIuHOTWy8Tq6SaGo9xCR9qRtBOMW04-6TjwfU27ulzNAB/s320/dari+jauh.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Selain batuan yang mungkin menjadi bagian dari suatu bangunan masa lampau, di sini juga bisa ditemukan struktur tangga seperti tempat pemujaan. Adapulan menhir dan dolmen yang dipercaya merupakan sarana untuk meletakkan persembahan pada jaman dahulu. Sayangnya tidak ditemukan adanya prasasti yang bisa digunakan untuk menguak misteri yang ada di Gunung Padang.<br />
<br />Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-20331842465409391662013-12-22T20:17:00.002-08:002013-12-22T20:17:40.538-08:00Menikmati Car Free Day di BogorCar Free Day atau CFD sepertinya sudah menyebar ke berbagai kota di Indonesia. Lazimnya setiap minggu pagi, suatu ruas jalan utama akan ditutup untuk memberi kesempatan pada masyarakat untuk merasakan suasana santai. Tanpa asap dan suara kendaraan bermotor. Di Jakarta kawasan CFD ditetapkan di jalan Sudirman, sedangkan di Bandung dipilih daerah Dago atau jalan Juanda.<br />
<br />
Untuk wilayah Bogor dan sekitarnya, kawasan CFD ditetapkan di sekitaran lapangan Sempur. Jalan ini termasuk jalan utama yang menghubungkan tiga jalan besar yaitu jalan Pajajaran, jalan Juanda dan jalan Sudirman. Sebenarnya nama jalannya sendiri adalah jalan Jalak Harupat, tapi warga lebih mengenalnya dengan kawasan Sempur karena keberadaan lapangan Sempur di tepi kali Ciliwung.<br />
<br />
Di hari biasa, jalan ini selalu ramai. Bahkan ada kalanya macet. Saat pelaksanaan CFD, jalan ini akan ditutup dari jam 6 pagi hingga jam 10 pagi. Tidak terlalu lama seperti kawasan CFD di daerah lainnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQFt5IGcg0b1UiS748jpOCfFvdBzlAlU2yYISsfEZa3m7hrneHR9zaOvlmJG5JQg7rb4k47InIK7n-e2vU_9cgu6t_Dwer6ejHKQYMPIVC4EIXQ_a1MdYXVU8Q8DzOyPtulvo3qM8E1Uwc/s1600/cfd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQFt5IGcg0b1UiS748jpOCfFvdBzlAlU2yYISsfEZa3m7hrneHR9zaOvlmJG5JQg7rb4k47InIK7n-e2vU_9cgu6t_Dwer6ejHKQYMPIVC4EIXQ_a1MdYXVU8Q8DzOyPtulvo3qM8E1Uwc/s320/cfd.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Walaupun jarak kawasan CFD di Bogor bisa dibilang pendek, namun suasananya sungguh mengasyikkan dibanding kawasan CFD di kota lain. Hal tersebut dikarenakan kehadiran pohon-pohon besar di sisi kiri dan kanan jalan. Tak heran karena berseberangan dengan lapangan Sempur adalah kawasan Kebun Raya Bogor.<br />
<br />
Lihatlah keasyikan para pengunjung menikmati suasana CFD. Ada yang memilih berolahraga di sekitaran lapangan Sempur namun tak sedikit juga yang hanya sekadar berjalan-jalan. Tentu saja peluang ini dimanfaatkan sejumlah pedagang untuk menggelar dagangan mereka. Bahkan bisa dibilang jumlah warga yang sedang berolahraga kalah banyak dibanding jumlah warga yang sedang berbelanja atau minimal cuci mata melihat barang-barang yang dijajakan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtotiF2eoLmj4obnIkC8pCb9pGdFsm75B7F90Z56aGaDQQOp4QhONLgQY6-U7isdfw6U1-41FIaGbxUVIycmYdnRAikQmN__2u72GqrxYsm3x_Qon9hBcBDSrVrTeioqz3r1b3kTiK4qAj/s1600/jalak+harupat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtotiF2eoLmj4obnIkC8pCb9pGdFsm75B7F90Z56aGaDQQOp4QhONLgQY6-U7isdfw6U1-41FIaGbxUVIycmYdnRAikQmN__2u72GqrxYsm3x_Qon9hBcBDSrVrTeioqz3r1b3kTiK4qAj/s320/jalak+harupat.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Apa saja barang yang dijual di sini? Apa saja ada, mulai dari baju, celana, sepatu, peralatan rumah tangga, mainan anak, pokoknya segala macam ada. Para pedagang juga sepertinya berasal dari berbagai kalangan. Ada yang memang berprofesi sebagai pedagang, di hari lain mereka memang berjualan di tempat lain. Namun banyak juga pedagang dadakan. Bahkan tak sedikit kalangan muda, mungkin mahasiswa atau pelajar sekolah menengah, yang mencoba berdagang di kawasan ini.<br />
<br />
Tidak hanya pedagang, beberapa komunitas juga kerap menggelar acara di sekitaran kawasan ini. Mulai dari komunitas bersepeda, fotografi, penggiat kebersihan hingga kalangan aktivis dakwah. Semuanya berlomba menarik perhatian para pengunjung.<br />
<br />
Lapar atau haus tak usah khawatir. Beberapa pedagang makanan dan minuman juga kerap memenuhi kawasan ini. Hanya satu yang disayangkan, masalah sampah dan kebersihan. Sepertinya orang Indonesia memang belum banyak yang menyadari pentingnya masalah ini. Sungguh sangat disayangkan.<br />
<br />
Oh iya jangan lupa sebelum meninggalkan kawasan ini untuk berfoto sejenak di depan istana atau dekat rusa istana. Ya, hitung-hitung sebagai bukti otentik kalau Anda pernah hadir di kota ini :)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1qhnkIxHk83-GLibjQCMOW_m58vcHkeQSzpguGRrnmp_Zril2-mKgc8jvZoYfMvtbATeSXKT96_uaGB7YXDUm3a4a939HpVP_oCWtz6E3JQ_TpxAkaeuQcXaDcPJVG2guFl83CjpbNTVc/s1600/istana.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1qhnkIxHk83-GLibjQCMOW_m58vcHkeQSzpguGRrnmp_Zril2-mKgc8jvZoYfMvtbATeSXKT96_uaGB7YXDUm3a4a939HpVP_oCWtz6E3JQ_TpxAkaeuQcXaDcPJVG2guFl83CjpbNTVc/s320/istana.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-60342439500127879072013-12-22T02:47:00.001-08:002013-12-22T02:47:32.171-08:00Sajian Kuliner Khas Makassar (1)Masing-masing daerah selalu memiliki sajian kuliner khas, tak terkecuali di Makassar. Pisang ijo, coto dan konro adalah sebagian dari kekayaan kuliner makassar yang terkenal. Bila dibilang, kuliner ini bahkan sudah menyebar ke beberapa kota besar. Pisang ijo, misalnya, dengan mudah ditemui di beberapa pusat jajanan kota besar.<br />
<br />
Walau sudah menyebar ke berbagai daerah, tentu saja lebih afdal rasanya jika mencicipi kuliner khas di daerah asalnya sendiri. Terasa lebih memuaskan. Mungkin juga karena pengaruh suasana.<br />
<br />
Kuliner apa saja yang bisa ditemui di ibukota Propinsi Sulawesi Selatan ini? Berikut beberapa di antaranya.<br />
<br />
1. Coto Makassar.<br />
Coto Makassar atau Coto Mangkasara (pelafalan Makassar dalam dialek setempat) adalah semacam masakan soto dengan isi daging (atau jeroan). Selain bumbu dasar seperti lazimnya soto, pembeda coto adalah pada penggunaan sereh, kacang tanah dan tauco. Penyajiannya biasa ditempatkan dalam sebuah mangkok kecil beralas piring. Makannya bisa dengan nasi maupun dengan ketupat.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZB1PSWjqLN-syL0lXSBu_rB_kRyxU8C_i_OiMec8wg42C6D4p9elxQkcqIrd9K6-To34OnbRKUIYXwI1DYuwggya_Pzyzl0mJ_Ce67ZWqYkCueFecpJmEIUKbduq7auKVCb8EvceKTBYX/s1600/coto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZB1PSWjqLN-syL0lXSBu_rB_kRyxU8C_i_OiMec8wg42C6D4p9elxQkcqIrd9K6-To34OnbRKUIYXwI1DYuwggya_Pzyzl0mJ_Ce67ZWqYkCueFecpJmEIUKbduq7auKVCb8EvceKTBYX/s1600/coto.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
2. Konro</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Selain coto, masakan daging berkuah lainnya adalah konro. Bedanya kalau coto menggunakan daging maka konro menggunakan daging bagian iga. Penyajiannya pun menyertakan iga. Kalau dulu konro disajikan berkuah, kini varian barunya dinamakan konro bakar. Jadi iga sapi yang sudah empuk dibakar (tepatnya dipanggang) dan disajikan bersama bumbu kacang, jadi rasanya mirip sate. </div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRRjSsLgUWhgeNhJgSFY12zR6YW8hJj4lr3xVxLK66X-GhyphenhyphenP_I8UWass8CYSYP9fEHmVDLbIvwuRTIZO3AR1qz9Y9ujJJqV5MiNKUNEN9bfwe_puewpzzXw51NjFa1BeQ0GkdleEEBtriU/s1600/konro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRRjSsLgUWhgeNhJgSFY12zR6YW8hJj4lr3xVxLK66X-GhyphenhyphenP_I8UWass8CYSYP9fEHmVDLbIvwuRTIZO3AR1qz9Y9ujJJqV5MiNKUNEN9bfwe_puewpzzXw51NjFa1BeQ0GkdleEEBtriU/s320/konro.jpg" width="239" /></a></div>
<br />
3. Mie Titi<br />
Makanan ini sebenarnya termasuk jenis baru makanan di Makassar. Bagi penggemar chinese food, kuliner satu ini pasti terasa akrab. Betul, kenampakan maupun rasanya mendekati ifumi. Mie yang digunakan memang biasanya digoreng kering terlebih dahulu. Diatasnya lalu disiramkan kuah kental panas berisi sayuran dan tambahan lainnya seperti bakso dan daging ayam.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga53jkXxrkVUhQCxid7y6onUCCc0MSwLr2gJjLYMPl8EiiggCKfoXEtPZrdwMYit0vuVg9CdPu7ho6aiGznHKLkGK9hFxUTk62GScJQRAJmO2vZ234vgq1uRmrTKxHOuHd3T_lA6P1jaxp/s1600/mie+titi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga53jkXxrkVUhQCxid7y6onUCCc0MSwLr2gJjLYMPl8EiiggCKfoXEtPZrdwMYit0vuVg9CdPu7ho6aiGznHKLkGK9hFxUTk62GScJQRAJmO2vZ234vgq1uRmrTKxHOuHd3T_lA6P1jaxp/s320/mie+titi.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
4. Nyuknyang<br />
Mungkin jenis makanan satu ini terdengar aneh. Tapi percayalah, makanan ini sebenarnya sangat mudah kita temui di mana-mana. Bakso, ya itulah nama lain nyuknyang. Terus terang, saya sendiri tidak tahu dari mana penamaan nyuknyang tersebut. Penyajiannya pun mirip dengan penyajian bakso di daerah lain. Perbedaannya mungkin pada cara menikmatinya. Di Makassar, nyuknyang bisa dinikmati dengan ditemani burasa.<br />
<br />
Burasa atau buras adalah makanan nasi bersantan dibungkus daun pisang. Rasanya seperti lontong tanpa isi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju-82JU_Pw_t8LB6Dj7I0fWM97eN8s78pvmujw5mqJYXmuWNJdaRr5z5m_oz97j_sHDlV7VlT_Qww65l0cQh05nvUdjnA-Gun1aL3EFoQzm2dplPO1PYFA3tPm5f3552ZkULsykfgRaQdt/s1600/nyuknyang+ati+raja.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju-82JU_Pw_t8LB6Dj7I0fWM97eN8s78pvmujw5mqJYXmuWNJdaRr5z5m_oz97j_sHDlV7VlT_Qww65l0cQh05nvUdjnA-Gun1aL3EFoQzm2dplPO1PYFA3tPm5f3552ZkULsykfgRaQdt/s320/nyuknyang+ati+raja.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
5. Nasi Campur<br />
Di daerah lain, jenis makanan ini mungkin bisa disamakan dengan nasi rames. Dalam satu piring, nasi disajikan bersama lauk-pauknya seperti telur, rawon daging beserta sedikit kucuran kuahnya, kering tempe atau kentang, abon dan sebagai pelengkapnya adalah acar ketimun.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH09gkjs2pw5i180IFzLRFaIbcCv3jBSCclyxmxe2UEJsXs8tu1BTsm3J8rOIraavJDgoTwsLQ-F3ZxG3n9zQRN-mo718Ahl5hHgAkd57Akwia3u8zFM3S3w5A8TSSbMWMmGg4eUDG5iLo/s1600/nasi+campur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH09gkjs2pw5i180IFzLRFaIbcCv3jBSCclyxmxe2UEJsXs8tu1BTsm3J8rOIraavJDgoTwsLQ-F3ZxG3n9zQRN-mo718Ahl5hHgAkd57Akwia3u8zFM3S3w5A8TSSbMWMmGg4eUDG5iLo/s320/nasi+campur.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Sekarang, pilih mana? Tentu saja semuanya enak. Jadi kalau sempat ke Makassar, jangan lupakan untuk mencoba kelima jenis kuliner khas tersebut. Tentu saja masih banyak kuliner khas lainnya. Yang pasti semuanya enak dan lezat :)<br />
<br />Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-80756052928065599472013-12-19T09:01:00.000-08:002013-12-19T09:02:25.384-08:00Ngeblog Berhadiah Jalan-JalanSiapa sangka tulisan saya <a href="http://firmasutan.blogspot.com/2013/09/merah-putih-kuning-tradisi-sehat.html">ini</a> ternyata dinyatakan sebagai pemenang lomba blog resep sehat yang diadakan salah satu produsen minyak goreng, SunCo. Sebagai hadiahnya, saya bersama lima pemenang lainnya diajak jalan-jalan ke Makassar. Yey...asyik!<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA36F0oSzNgc_c2cJNt1ysbmVbTbOgw09jooy0Pxuq3y8kgWIlbCQr54JiwTXZm1y1mTQ8W5TW7F-GI8xY04psdCNQ36GlmKqTbA2zoBGGpi3oJJonja0CtXvICfht2jBAdHP4IbJEUk2o/s1600/eny+firsa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA36F0oSzNgc_c2cJNt1ysbmVbTbOgw09jooy0Pxuq3y8kgWIlbCQr54JiwTXZm1y1mTQ8W5TW7F-GI8xY04psdCNQ36GlmKqTbA2zoBGGpi3oJJonja0CtXvICfht2jBAdHP4IbJEUk2o/s320/eny+firsa.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Para pemenang lomba blog sehat dan panitia berfoto bersama di Bandara Soeta, Jakarta.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Walaupun bisa dikatakan asli dari Makassar, jalan-jalan kali ini tentu sangat spesial bagi saya. Selain bisa menyempatkan diri menengok orangtua, saya pun berkesempatan mencicipi berbagai hidangan khas tanpa bayar. Alias gratis..tis...tis.... Siapa yang bisa menolak godaan seperti ini :)<br />
<br />
Singkat cerita saat tiba di Bandara Hasanuddin, kami pun dijemput panitia setempat. Tak menyia-nyiakan waktu, kami pun langsung diajak makan. Baru nyampe, udah langsung makan lho. Makannya konro lagi. Hmmm, kalau kata orang Makassar, nyamanna.....<br />
<br />
Selesai menikmati kelezatan konro bakar dan sup konro, kami pun kembali ke bus. Bersiap menuju hotel. eh ada yang unik di depan tempat makan konro Karebosi ini. Apalagi kalau bukan aksi daeng yang menyiapkan konro. Lihatlah dengan kancing baju terbuka dia asyik membolak-balik daging iga di pembakaran. Lunrana deh itu daeng....<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjusAlkM2sqgBGjFE5xPpgAa_hIrT9nX-RBgq9Nmnr8Uvbw7EjcjeeJt8VGG2BD0n6W8_EXCQc6TRMhyr31_JfuS0tnwiHcMIcb8gxTJUinkAKBojJ_xUXuivrWykUpz2jkIX15moBIoOot/s1600/aksi+daeng+konro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjusAlkM2sqgBGjFE5xPpgAa_hIrT9nX-RBgq9Nmnr8Uvbw7EjcjeeJt8VGG2BD0n6W8_EXCQc6TRMhyr31_JfuS0tnwiHcMIcb8gxTJUinkAKBojJ_xUXuivrWykUpz2jkIX15moBIoOot/s320/aksi+daeng+konro.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Hari kedua bisa dikatakan hari inti kegiatan ini. Bertempat di Kampung Popsa digelar Sunco Goes to Makassar. Acara ini menghadirkan chef Lucky (juara Master Chef Indonesia 1) dan Marischka Prudence (travel writer). Acara ini dihadiri berbagai komunitas kota Anging Mammiri. Ada komunitas blogger, tak ketinggalan pula komunitas ibu-ibu pencinta kuliner.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhXokKYQxOr24srpr3FvNUxICsWp2ITcgAiBclqQB179GJZvcykjQKJD_K34Jt07auGXHWyeINI_rp7RpQ_WSn-zGHda8atIe1oD17ZPJObDJH2CGoKdUvghE2Poh1f6xfUVv7CGl6xQJJ/s1600/brosur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhXokKYQxOr24srpr3FvNUxICsWp2ITcgAiBclqQB179GJZvcykjQKJD_K34Jt07auGXHWyeINI_rp7RpQ_WSn-zGHda8atIe1oD17ZPJObDJH2CGoKdUvghE2Poh1f6xfUVv7CGl6xQJJ/s320/brosur.jpg" width="268" /></a></div>
<br />
Suasananya tentu saja seru. Selain diisi dengan demo masak juga acara bertajuk travel talk. Adapula pengenalan produk Sunco. Tak ketinggalan games seru. Dasar judulnya culinary trip, gamesnya pun tak jauh-jauh dari kuliner. Yup...lomba makan. Beberapa mangkok pisang ijo dan jalangkote disajikan untuk dihabiskan para peserta lomba. Hasilnya lumayan, dapat juara 3. Voucher 200 ribu pun berhasil dikantongi. Eit..nggak jadi 200 ribu ding. Soalnya mesti berbagi dengan peserta satunya lagi. Jadi cuma dapat 100 ribu :)<br />
<br />
Acara pengenalan produk juga lumayan seru. Dua orang sukarelawan diminta untuk mencicipi dua jenis minyak goreng yang disajikan. Konon minyak goreng yang baik itu seharusnya bisa diminum, walaupun bukan itu fungsi utamanya. Lihat itu ekspresi mereka girang setelah mencicipi SunCo padahal sebelumnya sempat berkerut kecut saat mencicipi minyak goreng yang lainnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh757GYW-eWjRAOnaojbvOMbvtEy0D35j71MsXv5zSi5yrUZoPFkVDQPHpbM_8TEiae0uc4wuM40_yv7qEHultx20gC3RYkWtRVMpKP3zmpeKkt5dAjCCvy6yTQCKKIZ0uDLStmHsuCGl1R/s1600/tes+minyak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh757GYW-eWjRAOnaojbvOMbvtEy0D35j71MsXv5zSi5yrUZoPFkVDQPHpbM_8TEiae0uc4wuM40_yv7qEHultx20gC3RYkWtRVMpKP3zmpeKkt5dAjCCvy6yTQCKKIZ0uDLStmHsuCGl1R/s320/tes+minyak.jpg" width="239" /></a></div>
<br />
Oh iya, para pemenang lomba blog juga menyempatkan diri mejeng bareng. Seharusnya enam orang, kami pun akhirnya hanya foto berlima. Seorang peserta berhalangan hadir. Kami pun berhaha hihi seperti jumpa teman lama. Padahal kelimanya berasal dari 5 kota berbeda yaitu Bogor, Tasikmalaya, Bandung, Jogja dan Makassar.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdbuLl_yJAnEI_-AuB5SJGLqLgJgw26N29pleNbWyTkKTbHnsG64fxQ2b3xqjsz93kWjm6w5QCeQHVmpgptQqnbflA5svpTgRfRXXcAYiLsFhMuz7_wFLfKLsH0_UbensnO1qpcmQCQCU6/s1600/popsa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdbuLl_yJAnEI_-AuB5SJGLqLgJgw26N29pleNbWyTkKTbHnsG64fxQ2b3xqjsz93kWjm6w5QCeQHVmpgptQqnbflA5svpTgRfRXXcAYiLsFhMuz7_wFLfKLsH0_UbensnO1qpcmQCQCU6/s320/popsa.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Di Kampung Popsa ini sebenarnya kami sudah makan kenyang lho. Kan dapat voucher makan seperti tamu undangan lainnya. Sudah itu kenyang dengan jalangkote dan pisang ijo lomba tadi. Tapi lepas dari sini, peserta digiring....makan lagi. Kali ini menuju jalan Serigala. Disana ada makanan terkenal berlabel Pallubasa Serigala. Penampakannya sih mirip sup atau soto. Tapi tentu saja bukan menggunakan daging serigala :P<br />
<br />
Siapa yang tak kenal ikon Makassar, Pantai Losari. Tidak afdal rasanya mengunjungi Makassar kalau tidak menyempatkan diri ke sini. Waktunya pun pas, saat matahari akan tenggelam. Selain bisa menikmati pemandangan indah, kami pun bisa merasakan interaksi dengan masyarakat yang sedang menantikan sunset juga.<br />
<br />
Sajian makan malam terakhir di kota Makassar didominasi aneka seafood. Wow...sebagai pecinta seafood, saya tentu saja sangat senang. Bayangkan saja mulai dari kerang, cumi, kepiting, ikan kerapu, hingga ikan kudu-kudu memenuhi atas meja makan kami. Cah kangkung spesial menemani nasi pulen di piring masing-masing peserta. Apalagi sambalnya, komplit...plit.... Beda dengan penyajian biasanya, disini sambal disediakan dalam berbagai variasi. Sebuah piring kecil memudahkan pengunjung restoran untuk meracik sambalnya sendiri.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiP7b13bsLtJBqM69G1z4MqFTjVicD_J-u3sPeZEk3jcetKoI2Q4UXsw9LzwhLF7W4w9AOLYSW5EZsai7tJYVvuMaOVfklQ9lc-G77cF5t9r8gCLyM1rANkNDS0VC-ptfFBAfeZdhxc7fS/s1600/sambal+apong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiP7b13bsLtJBqM69G1z4MqFTjVicD_J-u3sPeZEk3jcetKoI2Q4UXsw9LzwhLF7W4w9AOLYSW5EZsai7tJYVvuMaOVfklQ9lc-G77cF5t9r8gCLyM1rANkNDS0VC-ptfFBAfeZdhxc7fS/s320/sambal+apong.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Tiada perjalanan tanpa akhir. Demikian pula dengan culinary trip ini. Hari ketiga kami di Makassar, sebelum pulang ke kota masing-masing, kami seolah diantar pulang oleh lambaian ikan dalam kuah pallumara. Rasanya yang ringan serta warnanya kuning menarik seolah mengingatkan setiap peserta untuk selalu kembali ke Makassar.<br />
<br />
Selamat jalan Makassar. Terimakasih SunCo.<br />
<br />
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-56322791310193520612013-09-27T22:59:00.002-07:002013-09-27T23:03:19.661-07:00Merah Putih Kuning Tradisi Sehat Keluargaku<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Makanan merupakan salah satu kunci
kesehatan yang baik. Prinsip tersebut dianut banyak orang dan merupakan prinsip
kuat tak terbantahkan. Segala sesuatu yang kita konsumsi merupakan aset
kesehatan yang sangat berharga.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku bukan termasuk ibu yang rajin masak. Tapi aku
menyadari pentingnya makanan sehat. Walaupun bisa dibilang seharian aku di
rumah, tapi kesibukanku sering menjadi penghalang untuk rutin memasak.
Kesibukanku itu antara lain mengajar murid les (kebetulan aku buka les privat
di rumah), tugas domestik (sudah setahun aku nggak punya ART jadi segala sesuatunya
kukerjakan sendiri. Kalaupun ada ART biasanya untuk urusan masak tetap
kulakukan sendiri), menulis buku dan tugas sebagai ibu (tiap hari aku masih
menyempatkan diri menjemput kedua anakku).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><b>Tips dan Trik Memasak dari Si Super Sibuk</b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tentu saja dengan kesibukan yang sedemikian banyak (judulnya Si Super Sibuk, hehe....), aku
harus pintar-pintar bersiasat untuk urusan menyediakan makan. Beberapa cara
yang kulakukan, antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1. Aku belanja tidak setiap hari. Biasanya sekitar 2 -3
hari. Setelah dicuci bersih, aku sisihkan ayam, ikan dan daging dalam wadah berbeda.
Selain supaya rasanya tidak terganggu, juga untuk memudahkan saat pengambilan
ketika akan dimasak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfgbupQ_vNHbFet_UvssqRNT9H6g3ZxPLnk45zvzqCrzEDABXTfovILRlVVJ58EQapUVhlCsh0oHI-dktvMe53pFzqysIITV7bij12oC7HRLV_QmNtasmLKTJc1sKTx44C-FfPNOs0tFYX/s1600/pemisahan+bahan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfgbupQ_vNHbFet_UvssqRNT9H6g3ZxPLnk45zvzqCrzEDABXTfovILRlVVJ58EQapUVhlCsh0oHI-dktvMe53pFzqysIITV7bij12oC7HRLV_QmNtasmLKTJc1sKTx44C-FfPNOs0tFYX/s320/pemisahan+bahan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="MsoNormal">
<span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Makanan dipisahkan sesuai jenisnya
(sumber foto : pribadi)<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2. Menyusun menu efektif. Aku memang tidak menuliskannya,
tapi saat berbelanja biasanya aku sudah bisa membayangkan menu untuk 2-3 hari ke
depan. Misalnya saat aku beli wortel 1/2 kilo, berarti akan ada sekitar 2-3
jenis masakan yang akan menggunakan wortel. Misalnya hari pertama sop dan hari
kedua dengan bahan wortel tersebut akan tersaji cap cay. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Atau membeli kacang
panjang maka hari akan hadir oseng kacang panjang dan tempe. Adapun hari
berikutnya bahan yang sama tersebut akan hadir dalam bentuk sayur asam atau
sayur lodeh. Tentu saja dengan tambahan sayuran pelengkap lainnya. Cara ini
efektif menghindari mubazir pada bahan makanan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3. Memasak sesuai perkiraan sekali makan. Aku selalu
menghindari memasak dalam jumlah banyak. Maksudnya supaya makanan masih segar
dan tidak perlu terlalu sering dihangatkan. Makanan yang dihangatkan selain
menghilangkan kandaungan gizinya, tidak menutup kemungkinan adanya bakteri atau
organisme yang tidak diinginkan tumbuh disitu. Aku nggak pernah masak untuk
makan siang, kecuali sabtu minggu atau hari libur. Karena hari biasa kan bisa
dibilang tidak ada orang di rumah selain aku. Biasanya suami dan kedua anakku
sudah berangkat ke kantor dan sekolah
masing-masing. Aku masak biasanya di pagi hari untuk sarapan dan bekal. Masak
gelombang kedua di waktu malam untuk makan malam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4. Karena bisa dibilang sibuk dan kadang sulit
menyempatkan waktu berurusan dengan bumbu maka aku selalu menyiapkan bumbu siap
jadi dalam kulkasku. Bumbu itu adalah bumbu merah, putih dan kuning. Merekalah
3 sekawan Si Merah, Si Putih dan Si Kuning yang membantu tradisi sehat dalam
keluargaku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0GNuTW5VUByGHzDfXcJyZjmnfqZeOFI3hmXlyCOqQoUIUkNo3S-mDozbDeWk7L5eLRnIRhtcRkoHfNSV3nN78XuN-mixHvffiPCO7JvSvh3iegshDZjllWkuDRnL6o-47knxWUVowuxmW/s1600/3+sekawan+bumbu+dasar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0GNuTW5VUByGHzDfXcJyZjmnfqZeOFI3hmXlyCOqQoUIUkNo3S-mDozbDeWk7L5eLRnIRhtcRkoHfNSV3nN78XuN-mixHvffiPCO7JvSvh3iegshDZjllWkuDRnL6o-47knxWUVowuxmW/s320/3+sekawan+bumbu+dasar.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3 sekawan yang menjadi tradisi sehat keluargaku (sumber foto : pribadi)<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><b>Mengenal Si Merah, Si Putih dan Si Kuning</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saat pertama kali berumah tangga, terus terang aku bukanlah
orang yang bisa masak. Suka juga tidak. Awalnya kurasakan hanya sebagai
tuntutan. Nah saat itu aku kadang bermodalkan buku resep. Setiap kali masak,
walaupun masakan sederhana, pasti mengandalkan resep. Bahkan untuk masak
sederhana seperti sayur asem atau ungkep ayam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nah saat seperti itulah aku menyadari kalau bumbu
Indonesia itu sebenarnya tidak sulit. Hanya berputar di sekitar bawang merah
dan bawang putih saja. Tentu dengan tambahan atau variasi lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di saat bersamaan aku pun mengenal Si Merah, Si Putih dan
Si Kuning ini. Ya, sebenarnya yang kumaksud dengan 3 sekawan ini adalah sistem
bumbu dasar yang banyak dikenal di dunia kuliner Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ada banyak sekali keuntungan yang kurasakan dengan
menerapkan 3 sekawan ini saat memasak. Keuntungan tersebut antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1. Tidak perlu repot saat persiapan memasak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bayangkan kerepotan yang harus kulakukan saat di pagi
hari harus mengulek bumbu. Sementara waktu berkejaran mempersiapkan suami ke
kantor dan anak-anak ke sekolah. Belum lagi kalau aku harus mengajar pagi hari.
Nah dengan adanya Si Merah, Si Putih dan Si Kuning ini aku tinggal mengambil di
kulkas. Menakarnya sesuai keperluan dan masak deh. Oh iya, sudah kubilang kan
kalau bahan lainnya seperti lauk dan sayur sudah dibersihkan sebelum masuk kulkas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2. Tidak terpengaruh kenaikan harga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Keuntungan lain yang kurasakan adalah aku jarang terkena
apa yang dinamakan gejolak kenaikan harga seperti yang sering terjadi
akhir-akhir ini. Misalnya waktu harga bawang atau cabe merah kemarin sempat membumbung
tinggi, kebetulan aku masih punya stok bumbu di kulkas. Jadi saat ibu yang lain
mengeluh harus membeli bawang atau cabe dengan harga mahal, aku biasanya hanya
tersenyum saja. Curang ya, hihi...peace! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Membuat bumbu biasanya memang butuh perencanaan. Aku
biasanya survei harga dulu. Kalau harga sudah lumayan turun, aku biasanya
segera bikin bumbu lagi. Nah tentu ada
pertanyaan, bagaimana jika aku malah kehabisan pas bumbuku habis? Heheh, biasanya aku menunda
membuat bumbu. Jadi aku biasanya cukup membuat sekadarnya, sambil menunggu
perkembangan harga terbaru. Biasa khas ibu-ibu, nggak mau rugi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3. Lebih murah dan terjamin higienitasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di pasaran memang banyak beredar bumbu jadi. Baik yang dikemas sederhana maupun dikemas
pabrik. Menurutku sih lebih higienis bikin sendiri. Aku bisa memastikan bahwa
bahan-bahan yang kugunakan terbaik dan bukan bahan yang sudah tidak layak. Katanya
kan banyak tuh saat harga bumbu naik, pedagang bumbu menggunakan cabe yang
sudah tidak layak pakai. Bukan berarti aku menuduh ya, tapi kenyatannya memang
begitu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Belum lagi ditempat seperti itu biasanya higienitas
kurang terjaga. Baik kontaminasi dari lingkungan maupun dari peralatan yang
digunakan. Kontaminasi juga bisa berasal dari tangan yang tidak bersih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Memang ada juga sih bumbu buatan pabrik, tapi aku tidak
begitu tertarik menggunakanya. Selain karena harganya yang relatif lebih mahal
juga tetap ada kemungkinan mengandung pengawet. Bayangkan harganya bisa minimal
5 kali lipat dibanding kalau kita bumbu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4. Bisa menjadi penyelamat di saat apapun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karena sifatnya yang praktis, 3 sekawan ini juga bisa
menjadi penyelamat keluarga kami. Misalnya saat kedatangan tamu menginap dan
kami tidak punya makanan maka tidak diperlukan waktu lama untuk menyiapkannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si Merah bahkan tak jarang menjadi penyelamat kami di
tengah malam. Saat lapar menyerang, aku biasanya tinggal mengeluarkan nasi dan
jadilah nasi goreng spesial. Eh jangan salah lho, kata anakku sih nasi goreng
buatanku lebih enak rasanya dibanding nasi goreng yang banyak dijajakan di
pinggir jalan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karena sifatnya sebagai penyelamat ini, aku sudah
berpesan pada anakku. Jika mereka kelak harus hidup sendiri karena kost atau
sudah berumahtangga pun, aku menyarankan untuk membawa tradisi keluargaku ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">5. Membantu saat menghadapi hari-hari istimewa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si Merah, Si Putih dan Si Kuning tidak hanya membantu di
hari-hari biasa. Bahkan di saat istimewa seperti lebaran, ketiganya berguna
sekali. Kayak kemarin aku cukup menggunakan bumbu kuning dan bumbu merahku
untuk membuat rendang. Aku tinggal menambahkan bumbu-bumbu tambahan seperti
daun kunyit, kapulaga, pala, dan lain-lain yang lazim digunakan dalam masakah
daging. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagai catatan tentu saja bumbu merah yang kugunakan
tanpa tambahan terasi seperti bumbu merahku sehari-hari. Kebayang kan kalau
rendang berasa terasi. Hihi...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><b>Persiapan Membuat Si Merah, Si Putih dan Si Kuning</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oh iya, pasti sudah ada yang penasaran tentang resep
ketiga andalanku ini. Nah untuk keperluan itu, silakan untuk hunting tentang
bumbu dasar ini. Tinggal ketikkan kata kunci bumbu dasar merah maka ada banyak
sekali info tentang hal itu. Begitupula dengan dua temannya yang lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selain berburu di internet, beberapa buku masakan juga
sering membahas tentang tradisi ketiga bumbu dasar ini. Jadi nggak sulit kok menemukannya.
Sst...orang aku hasil nyontek di buku resep kok. Hehehe.... <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bisa dibilang semua masakan asli Indonesia bisa dimasak
dengan sistem bumbu dasar ini. Misalnya sayur lodeh, menggunakan bumbu putih,
atau kalau terong balado dan kentang balado bisa menggunakan yang merah. Tapi
aku kadang bereksperimen. Misalnya mau membuat ayam bakar, aku mengungkep
ayamnya dengan perpaduan si merah dan kuning. Warnanya jadi menarik dan rasanya
gurih-gurih pedas gitu. Enak....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saat membuat bumbu aku biasanya lebih suka menuangkan
langsung minyak saat memblender dibanding menumis cara biasa. Tujuannya selain
menghilangkan pemakaian air berlebih juga membantu penggilingan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeSIo_utP0vYLVtIj23y-basE71_2fNEiWlorNeBjDw18EXC8HqjSQM0plxCj5O0hLUCWe_LBUJ-IzWp8wrWCz_0kJW3VsfT3Jax_XUogQ2ZetYrqEWtXMKrkmC7dX1lOGaAxChBFnc74a/s1600/mengolah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeSIo_utP0vYLVtIj23y-basE71_2fNEiWlorNeBjDw18EXC8HqjSQM0plxCj5O0hLUCWe_LBUJ-IzWp8wrWCz_0kJW3VsfT3Jax_XUogQ2ZetYrqEWtXMKrkmC7dX1lOGaAxChBFnc74a/s320/mengolah.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Penggunaan bahan berkualitas menghasilkan bumbu dasar
yang awet dan tahan lama (sumber foto : pribadi)<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah bumbu selesai dihaluskan, barulah dimasukkan ke
wajan. Masak bumbu beberapa saat sambil sesekali diaduk supaya tidak gosong. Tunggu
sampai bumbu berbau harum dan adonan agak meletup. Matikan kompor. Tunggu sampai
bumbu dingin. Masukkan ke dalam wadah tertutup dan simpan dalam lemari
pendingin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat membuat
Si Merah, Si Putih dan Si Kuning<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1. Pilih bahan-bahan berkualitas. Cuci bersih semua bahan
setelah dibersihkan. Tiriskan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar airnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /><!--[endif]--></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhItJJI7vbr-lswYUQmR5KJ-G6Z0ZBNG5evi2aByHDkoCurHrqm4Y6yPiAeLUNER2jU8dc8thSlDN01V-RENN9y9ioQjPxAdR8da1g-2gBAePTllNqwp1mYnXnoRy0SlXoHJuQgZRS-ENSG/s1600/bahan+dasar+di+kuning.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhItJJI7vbr-lswYUQmR5KJ-G6Z0ZBNG5evi2aByHDkoCurHrqm4Y6yPiAeLUNER2jU8dc8thSlDN01V-RENN9y9ioQjPxAdR8da1g-2gBAePTllNqwp1mYnXnoRy0SlXoHJuQgZRS-ENSG/s320/bahan+dasar+di+kuning.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bahan dasar membuat Si Kuning (sumber foto : pribadi)<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2. Jangan
lupa cuci tangan yang bersih. Pastikan pula kebersihan blender dan wajan yang
digunakan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3. Gunakan minyak yang terjamin kualitasnya.</span><br />
<div style="background: white; line-height: 12.0pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 12.0pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif;">Seperti prinsipku yang menggunakan bahan segar terbaik, SunCo
pun ternyata memilih kelapa sawit terbaik untuk bahan dasarnya. Pengolahan
dilakukan tidak lebih dari 24 jam setelah sawit dipanen. Hasilnya </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">minyak goreng dengan minyak jenuh
terendah dibanding yang lainnya. Karena itu SunCo tidak mudah beku dan
meminimalkan peningkatan kolesterol.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selain untuk menggoreng, SunCo selalu kugunakan untuk
menumis ketiga bumbu dasar. Memang p<span style="background: white;">enggunaan minyak
yang tepat merupakan salah satu unsur terpenting. Menggunakan minyak yang
kurang tepat bisa menyebabkan bumbu berbau tengik jika terlalu lama disimpan.
Untunglah selama ini aku menggunakan SunCo dan hasilnya 3 sekawan andalanku itu
selalu bebas dari gangguan rasa tidak sedap.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i>Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba
blog dari <b>www.resepsehat.com</b> persembahan SunCo Minyak Goreng Yang Baik. Tulisan
adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan</i></span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://minyakgorengsunco.com/lomba-penulisan-blog-resep-sehat.html"><img border="0" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUaJLD36x_dCo_Gn7KUZsWKFpJdCwcewcOUixOhs3-Iprmz6e62DnKSYJOpQ_NlEID42FtHDunJqeYmKYkkPKoySL7mr67-g9WG0CqYlygqml_vkbWHEcjKoVwOjJxr1lo-meFocUTXB1o/s320/lomba+blog+resep+sehat.gif" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-77293060060729480302013-07-10T18:30:00.003-07:002013-07-11T04:04:47.204-07:00Pelatihan Menulis Young ExplorersBerbeda dengan pelatihan menulis biasanya, kali ini saya berkesempatan mengisi sebuah pelatihan menulis bertema Young Explorers. Tentu saja, dari judulnya saja, terasa kalau nuansa pelatihan kali ini pasti penuh dengan petualangan dan kejutan-kejutan. Peserta pelatihannya tentu saja anak-anak, namun banyak diantara mereka yang datang dengan didampingi orangtua. Bahkan ada yang komplit dengan kakek, nenek, sepupu dan pembantu! Seru juga karena seperti acara piknik keluarga besar. Lumrah, karena acara ini memang diniatkan sebagai pengisi liburan.<br />
<br />
Kejutan pertama adalah saat pemberangkatan. Ya, beberapa peserta, terutama anak, sempat terperangah saat sampai ke dermaga. Bayangan naik kapal yang tadinya terasa menyenangkan dan bisa bersantai ternyata harus dilalui dengan suasana hiruk pikuk dan berdesakan. Maklum saja, pekan ini memang adalah pekan terakhir sebelum memasuki Ramadhan, jadi antusiasme wisatawan memang sangat luar biasa. Apalagi kapal yang digunakan adalah 'kapal rakyat'. Bahkan ada teman yang berseloroh menamakannya kapal Nabi Nuh. Saking penuh dan beraneka ragam isinya :)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDpXmxpONgcj2fkBXTngXhoyNgcnarUeoTpj2HyelOHdVK4qMLsydMoe2EpsL2HgAW-ZWuFImRSsIrtzSzIPTqxMWX7st9qt8gsMjsVZoEW37jni79smBMIDqae7BGbITd2xDbXYS6f7H8/s1600/Dermaga+Berangkat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDpXmxpONgcj2fkBXTngXhoyNgcnarUeoTpj2HyelOHdVK4qMLsydMoe2EpsL2HgAW-ZWuFImRSsIrtzSzIPTqxMWX7st9qt8gsMjsVZoEW37jni79smBMIDqae7BGbITd2xDbXYS6f7H8/s320/Dermaga+Berangkat.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Suasana panas dan mabuk laut hampir dirasakan oleh sebagian besar peserta. Tapi semuanya langsung menguap ketika kapal mendarat di Pulau Pari. Suasana petualangan langsung terasa. Pantai berpasir, pepohonan yang rimbun, jalan setapak yang membelah di tengah pulau dan keheningan tanpa kendaraan bermotor sangat mengundang rasa penasaran untuk mulai bertualang. Kemana-mana, semua peserta dibekali sepeda. Jadi rasanya seperti Lima Sekawan deh.<br />
<br />
Setelah diantar ke penginapan masing-masing, makan siang, pelatihan pun dimulai. Oh iya selain pelatihan menulis, penyelenggara juga menawarkan pelatihan fotografi untuk anak. Karena itu, sesuai peminatan, anak-anak pun lalu dibagi berdasarkan kelompoknya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzgR5etSOH8GRHaxht-7hOgPyLKerip-mWot6PLEIKoO-t4yc_4OIK3DikVLuDJA_yM9bOgDyE5qmLy-J-6EkXVLu89S0J16UswyuH626l8lq4x4tO0KOsZHMyKafApK5DQ2_f7gLeiDXo/s1600/workshop1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzgR5etSOH8GRHaxht-7hOgPyLKerip-mWot6PLEIKoO-t4yc_4OIK3DikVLuDJA_yM9bOgDyE5qmLy-J-6EkXVLu89S0J16UswyuH626l8lq4x4tO0KOsZHMyKafApK5DQ2_f7gLeiDXo/s320/workshop1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Usai sesi pelatihan, anak-anak pun dibebaskan berekplorasi. Banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari bermain ombak di antara pepohonan bakau Pantai Keresek atau bermain pasir di Pantai Perawan. Nah jarak kedua tempat ini lumayan jauh karena masing-masing letaknya di ujung masing-masing pulau. Jadi anak-anak harus mengayuh sepeda membelah pemukiman. Seru!<br />
<br />
Karakteristik pasir di Pantai Perawan memang sangat unik. Mengundang kita untuk merasakan sensasinya diantara genggaman tangan maupun di telapak kaki. Karena itu tak sedikit pengunjung yang memilih duduk beralaskan pasir sambil memandang matahari terbenam. Acara malam lalu dilanjutkan dengan barbecue. Sempurna! Setelah merasakan lelah seharian, bermain pasir, berenang di pantai lalu merasakan sensasi ikan laut bakar.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOwvBuODagZG3ADddT_TdbvtWOUqDdmCZlv4khnOE9KpX0KuRgEW1BPIR7STR0_bb7zFEGtq36LAH1UDlrdNlq-6w0KvcQbL8Un50XodOVWgQWC6wG7sHm26nFAPpnYTnXnk6HXpKFpHV9/s1600/barbecue1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOwvBuODagZG3ADddT_TdbvtWOUqDdmCZlv4khnOE9KpX0KuRgEW1BPIR7STR0_bb7zFEGtq36LAH1UDlrdNlq-6w0KvcQbL8Un50XodOVWgQWC6wG7sHm26nFAPpnYTnXnk6HXpKFpHV9/s320/barbecue1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Menyaksikan matahari terbit di Dermaga Pulau Pari membuka hari kedua para Young Explorers. Cuaca cerah, padahal beberapa hari sebelumnya Jabotabek dan sekitarnya selalu diguyur hujan. Setelah sarapan, petualangan hari kedua pun dimulai. Kali ini snorkeling di sekitar Pulau Tikus. Tentu saja para peserta tidak melewatkan acara melihat langsung kehidupan alam di bawah permukaan air. Menyaksikan karang-karang dan ikan yang seliweran berenang. Oh iya, sebelumnya para peserta sudah berpasangan antara 'fotografer' dan 'penulis' untuk menghasilkan satu artikel yang mengeksplorasi keindahan Pulau Pari.<br />
<br />
Sayang, semua keceriaan harus segera diakhiri. Para peserta pun bersiap meninggalkan pulau. Bayangan kesumpekan di kapal kembali harus dihadapi. Tapi itulah keseruannya! Berebut naik kapal, desak-desakan dan 2 jam kemudian udara Jakarta kembali terhirup. Alhamdulillah.<br />
<br />
Terimakasih buat peserta dan keluarganya. Acungan jempol deh untuk kalian! Terimakasih untuk penyelenggara Epsilon Society dan Keluarga Besar Alumni ITB di Bogor. Nggak sabar deh menunggu petualangan berikutnya!<br />
<br />
<br />
<br />Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-38014732320479706452013-06-22T07:02:00.005-07:002013-06-22T07:03:35.280-07:00[Bukuku] Sukses Juara Olimpiade SainsEntah, ini buku yang keberapa. Mungkin sekitar 35-an. Saya memang jarang menghitung pasti jumlah buku yang sudah terbit. Pun sulit mengkoleksi fisiknya, karena ada beberapa buku yang memang tidak ada bukti terbitnya. Biasanya sih itu buku-buku pengayaan yang 'niatnya' diikutkan dalam proyek tertentu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidrA0PsiwMRBdGuTgQeA52L_Mpg_yFWpJp6VCJ-LFDMfEO-skvOFsRAQiMs4t472yb9zNufxEvvwxGGz6u1RV4xhAMOemj-6YBJWz2_jJMJTxRnpDQGvelwOs3o8ZZv1MidV-qyoeCr99G/s1600/juara+olimpiade.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidrA0PsiwMRBdGuTgQeA52L_Mpg_yFWpJp6VCJ-LFDMfEO-skvOFsRAQiMs4t472yb9zNufxEvvwxGGz6u1RV4xhAMOemj-6YBJWz2_jJMJTxRnpDQGvelwOs3o8ZZv1MidV-qyoeCr99G/s200/juara+olimpiade.JPG" width="150" /></a></div>
<br />
Judul : Sukses Juara Olimpiade Sains<br />
<br />
Penulis : Firmanawaty Sutan<br />
<br />
Penerbit : Be Champion (Grup Penebar Swadaya)<br />
<br />
Tahun : 2013<br />
<br />
<br />
<br />
Buku ini berisi profil berbagai juara olimpiade sains, mulai dari astronomi, fisika, kimia, matematika, kebumian dan biologi. Dari buku ini, kita dapat belajar banyak dari perjuangan para pahlawan bangsa ini. Mereka adalah anak-anak muda, generasi penerus bangsa, yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.<br />
<br />
Sebagian dari mereka tidak berasal dari kota-kota besar tapi terbukti mampu bersaing. Ini membuktikan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat luar biasa. Mereka pun tersebar, tidak hanya terpusat di kota atau satu pulau tertentu saja.<br />
<br />
Walaupun menyandang predikat juara, sikap mereka tetap rendah hati. Saat diminta untuk sharing di buku ini, beberapa diantaranya bahkan merasa belum pantas untuk diprofilkan. Tapi ketika saya katakan bahwa ini bisa menjadi motivasi bagi teman-teman lainnya, mereka pun antusias berbagi.<br />
<br />
Sebagian besar anak-anak bangsa ini mendapat beasiswa, dalam dan luar negeri, untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka. Semoga mereka tidak 'lupa' untuk kembali ke negerinya dan berbakti untuk bangsanya.Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-58734785237504499192013-05-21T23:25:00.003-07:002013-05-22T03:16:29.397-07:00(Resensi Buku) Lola yang 'Lola'<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbTXdrLV_Q7DQSQD-toRrgWK9xs8hnyqpiSl_mja6A1ZyX_o7ZIAsiNuP6E0ILd9WSLFae3IgqqMKMCUbWO1qFxsAgCvOSEsIAzHIXsGNIq-CCJN3p7JAHyC5fAQIIYf09SgOTTb6ffQno/s1600/lola.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbTXdrLV_Q7DQSQD-toRrgWK9xs8hnyqpiSl_mja6A1ZyX_o7ZIAsiNuP6E0ILd9WSLFae3IgqqMKMCUbWO1qFxsAgCvOSEsIAzHIXsGNIq-CCJN3p7JAHyC5fAQIIYf09SgOTTb6ffQno/s320/lola.jpg" width="241" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Judul : Lola yang ‘Lola’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Genre : Novel Anak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penulis : Dian Kristiani<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penerbit : Al Kautsar Kids<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jumlah : 122 halaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tak banyak penulis yang mampu menghadirkan kelucuan pada sebuah cerita anak. Inilah salah satu penyebab kurangnya
buku-buku anak bertema lucu. Karena itu patut diacungkan jempol pada Dian Kristiani
yang berani berekplorasi membuat sebuah buku yang diharapkan lucu bagi
anak-anak. Tak mudah menebak lucu yang sesuai untuk anak. Sesuatu yang menurut orang
dewasa lucu, belum tentu lucu bagi anak. Demikian pula sebaliknya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelucuan di buku ini dibangun
dari karakter Lola yang digambarkan ‘<i>lola</i>’
alias <i>telmi</i> dan interaksi dengan
orang-orang di sekitarnya. Mulai dari <i>Mommy</i>,
<i>Daddy</i>, teman-temannya, Bi Yem, guru
kelas, kepala sekolah hingga satpam. Sang penulis dengan jeli menangkap peluang
yang diharapkan bisa memancing kelucuan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dian Kristiani adalah salah
satu penulis buku anak yang produktif. Karyanya bertebaran di beberapa penerbit
besar Indonesia. Kebanyakan berupa
cerita bergambar dan kumpulan dongeng / cerita. Meskipun harus diakui bukan
hasil karyanya yang terbaik tapi Lola yang ‘Lola’ (mungkin) satu-satunya hasil
karyanya yang diklaim sebagai novel sesuai dengan genre yang dicantumkan di
pojok kanan atas buku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sekilas dilihat dari
penampilan fisik, buku ini memang menyerupai kenampakan novel anak. Namun apabila dicermati lebih jauh, buku ini
lebih tepat jika digolongkan sebagai kumpulan cerita (sangat) pendek. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model penulisan buku ini
memang tidak biasa untuk sebuah buku anak. Bentuknya seperti naskah drama. Ali
Muakhir, salah satu penulis buku anak terkenal, sebelumnya juga pernah mencoba
membuat buku bertema lucu (Seri Funny Stories, 2009). Isinya kumpulan fabel (sangat) pendek tapi dengan
format penulisan biasa, seperti layaknya sebuah cerita. Dian mengakui bahwa
bentuk penulisan seperti ini terinspirasi dari dua buku dewasa bertema humor
yang telah ditulis sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model penulisan seperti ini
mengakibatkan karakter tokoh-tokohnya tidak bisa terbangun dengan baik karena
hanya berupa penggalan cerita. Penulis pun memberikan semacam panduan karakter
para tokohnya pada bagian awal buku. Konsekuensinya tentu saja pembaca harus rela membolak-balik
halaman tersebut untuk mengenali tokoh yang diceritakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model penulisan seperti ini
bisa mempertahankan kelucuan di setiap cerita. Jika penulisan dipaksakan utuh
dalam beberapa halaman, mungkin kelucuannya justru jadi terasa berkurang. Kelebihan
lainnya adalah buku bisa dibaca dalam sekali duduk, tanpa perlu membatasi
halaman. Karena satu cerita bisa selesai dalam beberapa menit dan tidak
berhubungan dengan cerita berikutnya. Membacanya pun bisa berulang-ulang,
karena ada cerita yang justru terasa lucu ketika sudah dibaca lebih dari
sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa ide cerita terasa <i>fresh</i> dan orisinal , misalnya
perbincangan Lola dan <i>Mommy</i> dalam
Ayam (hal 28). Beberapa cerita terasa sebagai pengulangan humor yang sering
beredar di masyarakat, misalnya dalam cerita Keturunan ke Berapa (hal 72). Walaupun
sebagian besar humor yang disajikan masih dirasakan pas untuk usia anak,
sayangnya ada sedikit yang terasa ‘dewasa’. Misalnya pada cerita berjudul Sex
(hal 44) dan Drama Queen (hal 97).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Cerita diakhiri dengan
kesedihan Lola karena meninggalnya sang nenek. Di sinilah kepiawaian sang
penulis menciptakan kelucuan kecil sekalipun di saat sedih. Pembaca bisa
merasakan hidup yang penuh rasa. Suka dan duka, senang dan sedih, kehidupan dan
kematian memang bagai sebuah kepingan uang logam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peresensi : Firma Sutan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Resensi ini diikutkan pada Lomba Resensi yang
diadakan oleh </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzFAqQUyxzK-FHblM_buofzDnPrcnjht5s1X5BwrXMdFNlI9mJPI184ZojIyJH3A6HbruXSiP5U_d0M6aaVrKgamd6q5qpLj6CFxQBYw0vNhUeZI8D_N05gig0xYV-LglfFoRB20SaKb0i/s1600/banner+PBA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="51" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzFAqQUyxzK-FHblM_buofzDnPrcnjht5s1X5BwrXMdFNlI9mJPI184ZojIyJH3A6HbruXSiP5U_d0M6aaVrKgamd6q5qpLj6CFxQBYw0vNhUeZI8D_N05gig0xYV-LglfFoRB20SaKb0i/s320/banner+PBA.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-47582267813297454872013-05-21T07:23:00.000-07:002013-05-22T03:29:35.498-07:00(Resensi Buku) Cleo, The Savior of Volanian<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGeE6Hcd5GqhPHSzFclTq0EvXsbDoWVyNfBtFQIqCH5vOfdjdARkHlMNqcvbk6rQ3nyxP6K1chrt2nGNaueW-REP1P8XM8CV_zTRUxy5KJXnuioHF8H4pH-I-zWGtWD94ecuirUB26JSB-/s1600/cleo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGeE6Hcd5GqhPHSzFclTq0EvXsbDoWVyNfBtFQIqCH5vOfdjdARkHlMNqcvbk6rQ3nyxP6K1chrt2nGNaueW-REP1P8XM8CV_zTRUxy5KJXnuioHF8H4pH-I-zWGtWD94ecuirUB26JSB-/s400/cleo.jpg" width="241" /></a></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Judul : Cleo, The Savior of Volanian</span><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Penulis : Ina Inong</span><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Genre : Novel</span><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Penerbit : Penerbitan Pelangi Indonesia</span><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Tahun : 2013</span><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 150%;">Jumlah : 204 halaman</span></div>
<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<o:p></o:p></div>
</div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cleo kesal, kegemarannya
bermain game komputer terhalang. Papa menghukumnya karena menilai Cleo terlalu
banyak bermain game. Dia pun lalu mencoba berbagai cara agar bisa memainkan
game andalannya, The Creator.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kekesalannya makin memuncak
karena karakter pada game yang diciptakannya hilang. Padahal dia berniat mengikut
sertakan karakter dan setting yang
diciptakannya dalam kompetisi yang diadakan perusahaan pembuat game.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ina Inong, sang penulis,
sangat jeli menangkap gejala yang sering ditemukan saat ini. Siapa sih anak
yang tidak suka bermain game online? Anak-anak seperti ini diwakili oleh Cleo. Penulis
pun menghadirkan tokoh Corine, sang <i>belieber</i>,
sebutan untuk penggemar Justin Bieber. Kedua karakter ini terasa begitu dekat dengan
dunia keseharian anak jaman sekarang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Cleo akhirnya menemukan
penyebab dari hilangnya karakter pemainnya. Secara tak sengaja dia berjumpa
dengan Oguz, panglima tinggi negeri Volan. Karakter dan negeri yang diciptakan
Cleo dalam gamenya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kehadiran kembali bangsa
Volanian ini menimbulkan dendam Lord Arthus, tokoh Foreon, lawan bangsa
Volanian. Dia ingin memusnahkan kembali negeri tersebut. Dia bahkan bisa
menyusup dalam kehidupan nyata, menjadi calon walikota terkuat dan berencana
menghancurkan perpustakaan tua, tempat pengungsian sementara bangsa Volanian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konon salah satu unsur yang
menjadikan sebuah buku anak berhasil adalah jika pemecahan masalah dilakukan
oleh sang anak, dan bukan semata mengandalkan orang dewasa. Pendekatan seperti
ini dilakukan dengan sangat jitu oleh penulis. Diangkat sebagai <i>oddar</i>, sang penyelamat, Cleo berusaha
menghalangi usaha Lord Arthus. Mulai dari mengerahkan teman-temannya berdemo
(hal 96), menemui Pak Walikota (hal 100) dan calon walikota saingan Lord Arthus
(hal 105) hingga akhirnya menyusup masuk ke Volanian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pertempuran dalam cerita digambarkan
heroik dan seru namun tak ada satupun adegan kekerasan yang mengumbar darah. Karena
digambarkan bangsa Foreon terbuat dari api maka bangsa Volanian melawannya
dengan air. Sebuah usaha cerdik Ina untuk menghindari adegan kekerasan. Bahkan
saat Cleo akhirnya memberi senjata pada bangsa Volanian, dia memilihkan pistol
air (hal 203).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saat lauching novel ini,
penulis menceritakan alasannya memilih setting Andalusia karena ingin
menghadirkan kejayaan Islam di masa lampau (Story edisi 44, Mei 2013). Niat
yang sangat baik namun sepertinya tidak berhasil karena yang tercipta justru <i>gap</i> antara dunia nyata dan dunia game.
Bahkan kadang terasa janggal, misalnya saat Oberon menyimpan <i>shrinkipopis</i> di suatu mesjid. Ini
menimbulkan tanda tanya, apakah itu berarti Oberon (pemimpin spiritual) adalah
seorang muslim? Padahal tak pernah sekalipun diceritakan agama dan keyakinan
bangsa Volanian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Secara umum buku ini sangat
menarik. Tidak banyak penulis lokal yang berhasil membuat novel fantasi yang
tidak melenceng jauh dari logika umum. Tampilan fisik buku juga sangat menarik.
Covernya mampu mengundang fantasi tersendiri. Salut!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peresensi : Firma Sutan</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36pt;">Resensi ini diikutkan pada lomba yang diadakan </span></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.forumpba.blogspot.com/" style="text-align: left;"><img border="0" height="51" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuougC8lt6y-CaLPAhe9VA62ALSiKAInSp-B6-xqg4TwRGMJkc42JBjGVI2vtRoLvR0iIxXnifVIDfI1xqPaUCo7vmlZwT3_Hf-LS8vocr3GOjYq3x7hQo6DCALA__BmehWnpfIT8Wj-Cd/s320/banner+PBA.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 24px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-13031236946948357982013-05-01T06:03:00.001-07:002013-05-01T06:04:26.367-07:00Pelatihan Menulis Anak Bersama WTC<div style="text-align: justify;">
Sudah beberapa kali bekerja sama dengan Writing Training Centre mengadakan pelatihan menulis, kali inipun kerjasama terjalin kembali. Semuanya berawal dari permintaan beberapa peserta saat pelatihan sebelumnya. Waktu itu beberapa orangtua mengharapkan pelatihan yang lebih intensif. Bahkan beberapa anak ternyata sudah mulai menghasilkan tulisan. Dan rupanya mereka berkeinginan tulisan mereka itu dapat diterbitkan dalam bentuk buku.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/537960_183169725168686_855259840_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/537960_183169725168686_855259840_n.jpg" width="228" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pelatihan diadakan selama 2 hari. Hari pertama, saya memperkenalkan kepada para peserta tentang unsur-unsur dalam sebuah cerita. Mereka pun diminta untuk mengenal unsur-unsur tersebut dalam sebuah cerita ataupun film singkat. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pada hari kedua, peserta pelatihan lebih banyak melakukan praktik menulis. Mulai dari menuliskan kembali cerita yang mereka baca, menuliskan ide mereka sendiri dan menulis kreatif. Saya pun menyelipkan permainan sederhana namun menarik dan masih berhubungan dengan dunia menulis yaitu dengan meminta para peserta membuat cerita berantai.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pada sesi kedua ini juga, saya mengenalkan pada anak teknik menulis yang tepat. Mereka jadi tahu cara menset tulisan mereka menggunakan word yang lazim digunakan dalam dunia menulis. Tujuannya untuk menjadikan tulisan mereka enak dipandang oleh editor saat naskah mereka masuk ke penerbit. Karena tujuan pelatihan ini memang dimaksudkan untuk membantu menerbitkan naskah para peserta.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Semua peserta nampak sangat menikmati kebersamaan selama dua hari itu. Mereka banyak mendapat ilmu, bermain, bercanda dan menemukan teman baru. Bahkan beberapa diantaranya terlihat sangat akrab, bahkan diselingi ledek meledek khas anak-anak. Lihatlah keceriaan di wajah mereka. Semoga dari pelatihan ini akan muncul bibit-bibit baru penulis berbakat. Amin.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<img src="http://sphotos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/923176_10200572324504502_728790793_n.jpg" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-63467496391608282932013-03-11T00:27:00.001-07:002013-03-11T00:28:01.592-07:00Pelatihan Menulis Nonfiksi Women ScriptSetiap profesi membutuhkan menulis, itu pembuka yang saya sampaikan pada pelatihan menulis nonfiksi yang diadakan Komunitas Women Script. Saat itu peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan dengan profesi berbeda. Mulai dari ibu rumah tangga hingga psikolog. Beberapa yang hadir ada juga penulis dan telah menghasilkan beberapa karya. Bahkan ada seorang bapak yang hadir karena menemani sang istri! Salut :) Berarti bapak itu sangat mendukung istrinya untuk menulis. Tapi saya yakin, ilmunya nggak akan sia-sia kok, Pak. :)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4G5XnSSTjlz3GSUu5mrfvvDYxpWJM_Gyxc_wZjQ8jhfuDop-psbYRBDitVUwv38Z7x-ydomC6piQzino9RqThT_AYcQRMN5d1G49cb8E4exOFY2TME5At2MWUBWMqb3z9L9BaHZ0X41u8/s1600/flyer+16+des+2012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4G5XnSSTjlz3GSUu5mrfvvDYxpWJM_Gyxc_wZjQ8jhfuDop-psbYRBDitVUwv38Z7x-ydomC6piQzino9RqThT_AYcQRMN5d1G49cb8E4exOFY2TME5At2MWUBWMqb3z9L9BaHZ0X41u8/s320/flyer+16+des+2012.jpg" width="253" /></a></div>
<br />
Pembuka itu ternyata berhasil memancing para peserta untuk mengungkapkan hasratnya menulis. Sang psikolog merasa sangat membutuhkan kemampuan menulis. Selama ini, dia memang kerap mengisi berbagai pelatihan psikologi. Dan menurutnya, menulis dapat membantunya untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dia pun merasa, menulis dapat membuatnya meluaskan jaringannya selama ini.<br />
<br />
Saya pun membagi pengalaman menulis nonfiksi selama ini. Semua peserta antusias menyimak. Sesekali ada yang mengacungkan tangan hendak bertanya. Senang sekali melihat antusiasme mereka.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA7aO7Qgk01SpZ0lLKZU-IZhZnXv-Y4bR__vjADCoc6dmbB0ycKSO3Z7fDpYKBXtLQbgAChna5zsBL1p8itwmheg09LDtpdEeCT7mt-jltqP7PXgSZEKYXlYIwNst5fGhyphenhyphenPk6TltB3TEHF/s1600/100_5458.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA7aO7Qgk01SpZ0lLKZU-IZhZnXv-Y4bR__vjADCoc6dmbB0ycKSO3Z7fDpYKBXtLQbgAChna5zsBL1p8itwmheg09LDtpdEeCT7mt-jltqP7PXgSZEKYXlYIwNst5fGhyphenhyphenPk6TltB3TEHF/s320/100_5458.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
Seorang peserta menceritakan pengalamannya berhubungan dengan penerbit. Rupanya dia sempat kecewa karena naskahnya harus bolak-balik mengalami revisi. Saya pun membesarkan hatinya dengan pengalaman serupa yang sempat saya alami. Dan menurut saya itulah salah satu ujian yang dihadapi seorang penulis. Intinya setiap profesi apapun pasti ada kendala, termasuk dunia menulis. Pantang putus asa adalah kunci suksesnya. Teruslah menulis dan jangan patah semangat.<br />
<br />Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-53755539051660969982013-02-12T07:29:00.004-08:002013-02-12T07:29:57.260-08:00Menulis Pasti DibayarSaya baru saja ngutak-ngatik statistik blog ini dan menemukan sesuatu yang menarik di pencarian kata kunci. Ternyata ada satu kata kunci yang sering diketikkan orang yaitu 'apakah menulis di Bobo dibayar'. Jawabannya ya tentu saja. Menulis kan juga pekerjaan. Dan seperti layaknya pekerjaan yang lain, penghargaan berupa materi tentu saja bisa didapatkan. Tapi bukan ini yang akan saya bahas. Melainkan cara pembayaran di media, terutama di Bobo.<br />
<br />
Pengalaman saya menulis di majalah Bobo, bayarannya lancar. Tidak lama. Mungkin salah satu penyebabnya karena saya selalu menyertakan nomor rekening di naskah yang dikirimkan. Kepedean? Memang! :) Saya sih pede saja, naskah itu bakal dimuat. Walaupun kenyataannya memang ada beberapa juga yang tidak dimuat. Tapi menurut saya ini akan memudahkan redaksi dan tentu saja menyenangkan buat penulis. Bisa dibayangkan jika penulis tidak melampirkan nomor rekeningnya, tentu pihak redaksi masih harus menghubungi penulis. Menanyakan nomor rekening, mengkonfirmasi sudah dikirim, dan lain-lain yang pastinya terimbas pada waktu pencairan yang lama.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRDYHGBCLcoK0qnTYCsFAyqTRGJRfRQIlJhQAvlhYiQurSOQmU2Vw" /></div>
<br />
So, jangan lupa melampirkan nomor rekeningmu ya! Pede aja lagi :)<br />
<br />Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-66370006197301483942013-02-12T06:16:00.001-08:002013-02-12T06:34:14.605-08:00Pelatihan Menulis Bersama ITB 89"Aku mau mengisi pelatihan untuk anak-anak," itu yang pertama kali kutawarkan setelah selesai membaca rencana Lokakarya Kepenulisan ITB 89. Sebagai informasi, komunitas ini beranggotakan para alumni yang pernah tercatat sebagai mahasiswa baru ITB pada tahun 1989. Wow..berapa tahun yang lalu itu *serasa tua deh :)<br />
<br />
Lokakaryanya sendiri terbagi dua kelas, kelas dewasa dan kelas anak. Untuk kelas dewasa, tak ada masalah. Seorang pembicara mumpuni telah siap. Tinggal kelas anak-anak. Sepertinya panitia bingung juga mencari orang yang sekiranya bisa bergaul dan akrab dengan anak-anak.<br />
<br />
Hari pun tiba. Perjalanan Bogor-Bandung nggak terasa. *thanks tebengannya ya Ratih. Waktu dua jam nggak terasa. Kami ngobrol sepanjang jalan. Seru....<br />
<br />
Singkat kata, kami pun tiba di Bandung. Langsung berbaur dengan teman-teman yang sudah datang. Juga mulai berkenalan dengan anak-anak peserta lokakarya. Mereka adalah para 'junior' ITBangkatan 89. Lihatlah wajah-wajah mereka yang sangat antusias mengikuti pelatihan ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx7IQtv3IihJXtUTDcldZ9GGkl5nNkiYGzLWoYtZHWfqe92hyphenhyphenD8TZrcl3cefIFOTdAAX4LAmbMGcpPCDVZJJkZKi4La2N46o0x2a2rMb2VW6g4V3W9SH8OsNXS5RvScFhPASbyD4yChFAh/s1600/lokakarya+menulis+ITB+89.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="269" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx7IQtv3IihJXtUTDcldZ9GGkl5nNkiYGzLWoYtZHWfqe92hyphenhyphenD8TZrcl3cefIFOTdAAX4LAmbMGcpPCDVZJJkZKi4La2N46o0x2a2rMb2VW6g4V3W9SH8OsNXS5RvScFhPASbyD4yChFAh/s320/lokakarya+menulis+ITB+89.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(foto koleksi rekan Mursid W/ITB 89)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Pelatihan dimulai dengan pengenalan unsur-unsur pembentuk sebuah cerita. Aku mengenalkan pada mereka masalah tema, ide, tokoh, alur dan plot, serta hal-hal yang biasanya ditemukan dalam sebuah cerita. Tak lupa aku pun mengajak mereka untuk berlatih. Sesekali celetukan segar terdengar di sela-sela pelatihan. Aku memang menekankan pada mereka untuk berani berbuat kesalahan. Karena itu mungkin mereka jadi lebih bebas berekspresi.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Tanpa terasa waktu makan siang tiba. Saking asyiknya menikmati materi yang kuberikan, salah seorang anak menyeletuk," Hah, sudah siang. Kok nggak kerasa ya." Alhamdulillah, itu berarti mereka bisa mengikuti dengan baik. Bahkan ada juga yang bertanya aku tinggal dimana. Ketika kubilang tinggal di Bogor, sepertinya anak itu kecewa banget. Rupanya dia berharap setiap minggu aku mau mengajarinya menulis. Ada juga yang orangtua yang menanyakan kesediaanku membuka kelas online menulis untuk anak. Terharu rasanya melihat respon mereka.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Di akhir pelatihan, aku pun mengajak mereka menonton beberapa film cerita pendek. Beberapa anak (bahkan peserta dari ruang sebelah) heran. Apa hubungannya, pelatihan menulis kok malah diajak nonton? :) Tapi semuanya malah senang dan menikmati. Mereka diajak untuk menentukan unsur-unsur pembentuk cerita pada film yang ditonton.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Semoga 'bibit-bibit' ini bisa bertunas dan tumbuh sebagai penulis muda berbakat. Amin.</div>
<br />Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-37946439191458744032012-06-11T03:54:00.000-07:002012-06-14T18:57:21.966-07:00Menulis Buku Pengayaan<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img height="320" src="http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/3283_1096076376044_5528868_n.jpg" width="226" /></div>
<br />
Ini pengalaman menulis buku pengayaan yang pernah kujalani. Tahun 2011 lalu, kebetulan pernah terlibat dalam proyek penulisan buku-buku dak (dana alokasi khusus). Sebenarnya sebelum itu, ada buku saya yang sudah beberapa kali diikutkan dalam penilaian buku pengayaan dengan judul Mahir Matematika.<br />
<br />
Buku pertama, Mahir Matematika, saya tidak mengikuti prosesnya dari awal. Buku itu memang sebelumnya sudah terbit reguler di salah satu penerbit dengan judul Mahir Matematika Melalui Permainan. Dan karena isinya memang masih berhubungan dengan pengajaran matematika di sekolah dasar, maka mungkin sekali buku itu dianggap layak diikutkan dalam penilaian buku pengayaan.<br />
<br />
Alhamdulillah, berita baiknya adalah penerbitnya amanah. Royalti dikirimkan dan alhamdulillah jumlahnya bahkan bisa menyaingi penerbitan reguler sebelumnya. Rasanya senang sekali, seperti mendapat rejeki nomplok. Tiba-tiba, rekening menggelembung karena ada transferan. Itulah salah satu kenikmatan menjadi penulis :)<br />
<br />
Pengalaman lainnya adalah saat saya ikut menulis buku pengayaan melalui agen naskah. Kalau sebelumnya saya nggak perlu repot-repot menulis, karena buku tersebut memang sudah terbit reguler. Hanya untuk keperluan khusus, formatnya diatur ulang oleh penerbit. Nah yang kedua ini sedikit repot. Waktu yang diberikan sangat singkat. Deadlinenya hanya dua minggu. Itu untuk satu buku. Waktu itu saya menulis 5 buku dan waktunya tetap dua minggu saja. Kebayang kan pusingnya :)<br />
<br />
Tapi ada cara yang bisa ditempuh. Rekrut teman lain untuk kerjasama. Waktu itu saya bentuk membentuk dua tim. Satu tim bersama teman, dan satunya lagi bersama suami. Kebetulan karena buku yang kami buat bertema keterampilan, jadi kedua partner saya yang bertanggung jawab sama materi. Sedangkan saya bertanggung jawab pada naskah.<br />
<br />
Bayarannya? Hehe..jangan ditanya. Agak mengecewakan. Jauh sekali dari yang saya dapatkan dari pengalaman yang pertama. Tapi dasarnya saya memang suka cari pengalaman, ya saya nikmati saja. Hasilnya tentu saja saya bagi juga ke partner. Kecuali bagian suami, ya saya sakuin lagi. Kan saya istrinya :D<br />
<br />
Nah yang ketiga saat saya kembali diminta menulis buku pengayaan langsung oleh penerbit. Ceritanya seorang teman editor dari penerbit besar meminta saya menulis buku bertema matematika dan sain. Karena saya suka, tentu saya sanggupi. Namun kali ini tantangannya adalah saya harus bisa menghasilkan naskah dalam bentuk dummy, siap cetak!<br />
<br />
Tentu saja awalnya saya agak kelabakan. Pada pengalaman kedua, saya hanya menyetor naskah mentahnya saja. Saya nggak perlu pusing masalah layout, editing dan sebagainya. Apa saya menyerah? Pasti tidak! Itu bukan sifat saya. Walau dengan was-was, saya menyanggupi lima buku siap dalam waktu dua minggu. Tiga minggu jika ditambah dengan waktu edit dan lay out.<br />
<br />
Apa yang saya lakukan pertama kali? Saya menghubungi teman-teman yang memang jago edit dan layout. Eh nggak, ngedit saya masih bisa. Begini-begini saya kan juga pernah jadi editor lepas di sebuah web site ternama :)<br />
<br />
Singkat kata, kelima naskah itu begitu selesai langsung saya outsourcing-kan ke ahlinya. Saya tinggal bayar untuk jasa mereka me-layout dan membuatkan cover. Beres! Dan berita baiknya, walaupun saya nggak pernah bertemu langsung dengan mereka, tapi mereka bersedia dibayar setelah saya menerima bayaran dari penerbit. Yihayyyy.... nggak perlu keluar modal kan? :)<br />
<br />
Dan bayarannya? Memuaskan! Ingat lima buku lho. Dikalikan sekian, ehm...cukuplah buat ... mmm buat apa ya ? :)Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-69902729930159115022012-06-09T01:28:00.000-07:002012-06-09T01:28:00.167-07:00Menulis Cerita Anak Tema DetektifIde dan tema menulis cerita anak itu macam-macam. Bisa fantasi, realis, fiksi sain, misteri maupun model detektif. Tapi karena cerita anak ya model detektifnya nggak usah yang 'berat-berat' apalagi untuk sebuah cerpen.<br />
<br />
Ini ada satu tema misteri detektif yang pernah saya buat. Judulnya Kejahatan di Studio Senam Cantik. Cerita ini semula saya ikutkan di Lomba Cerita Misteri Bobo, tapi nggak menang :) Berita positifnya adalah dimuat sebagai cerita di Majalah Bobo dengan honor penulisan biasa. Kalau menang kan honornya jauh lebih gede lho :)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKYiApMAWIKzmo_eUpRE_CHV1AP91e02rr7uCN4GgIKVAbsCm9usjVSQms5pfoAypLmJRAhTQh8hiBRahJg8UyhTwq8D_y1DbZecvXpoxrY2Ty9zJ8kC3bjiF4Hq5PIMC6q9hVRu90X-_p/s1600/gambar.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKYiApMAWIKzmo_eUpRE_CHV1AP91e02rr7uCN4GgIKVAbsCm9usjVSQms5pfoAypLmJRAhTQh8hiBRahJg8UyhTwq8D_y1DbZecvXpoxrY2Ty9zJ8kC3bjiF4Hq5PIMC6q9hVRu90X-_p/s320/gambar.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Darimana ide menulis cerita anak ini? Menyambung postingan <a href="http://firmasutan.blogspot.com/2012/06/darimana-mendapatkan-ide-menulis-cerita.html">terdahulu</a>, idenya berawal dari kegiatan saya senam. Terus terbayang saja jika seorang anak yang harus menunggu tantenya yang bekerja sebagai instruktur senam. Karena dituntut membuat cerita misteri ala detektif ya saya buat saja ada kejahatan di studio senam itu. Pernah masuk atau melihat ruang senam? Itu kan banyak kaca-kaca di sekeliling ruangan. Nah itulah yang saya jadikan ide bagaimana sang tokoh utama bisa menebak pelaku kejahatan di studio senam tersebut.<br />
<br />
Jadi, ide menulis cerita bisa ada dimana saja kan? :)Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3347733975376198524.post-6809789445293813132012-06-09T01:08:00.005-07:002012-06-09T01:08:48.602-07:00Darimana Mendapatkan Ide Menulis Cerita Anak?<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img src="https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRoThZ5Sou3pCI7Ke9VT4PNpaHkP2SynnmXyzn65F6rqZsWxdjaDg" /></div>
<br />
<br />
Konon kabarnya buku-buku anak yang ditulis anak-anak lebih digemari dibanding buku (untuk) yang ditulis orang dewasa. Buku-buku dari seri Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) dari Mizan bahkan memicu pesaingnya untuk menghasilkan seri serupa. Konon kabarnya penjualan KKPK sangat menggiurkan bahkan menjadi andalan dari Penerbit Mizan.<br />
<br />
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ada beberapa hal yang ditengarai sebagai penyebabnya. Salah satunya adalah karena penulisnya anak-anak, maka setting, gaya bahasa, konflik yang timbul dan penyelesaiannya khas anak-anak. Karena itu pembacanya yang notabene juga anak-anak merasakan itulah mereka. Tokoh dan konfliknya seperti perumpamaan mereka sendiri.<br />
<br />
Lalu apa saja yang bisa ditulis? Ya macam-macam. Mungkin keseharian mereka di sekolah, di rumah, di tempat les, taman bermain, mal dan lain-lain. Apakah itu tidak jadi terasa biasa-biasa saja? Ya lakukan pendekatan lain, misalnya pendekatan dengan menggunakan tokoh peri atau tokoh binatang, Misalnya cerita peri yang malas sekolah. Itu kan sebenarnya bisa mengambil ide dari anak yang malas sekolah.<br />
<br />
Belajar dari hal tersebut, ada baiknya penulis atau seseorang yang berniat menulis cerita anak melakukan pendekatan seperti laiknya anak. Ide menulis cerita anak yang terjadi di sekitar kehidupan mereka. Nah sekarang bagaimana jika sang penulis bukan anak-anak lagi? Tak ada kata selain masuklah ke dunia mereka. Bertemanlah dengan mereka. Ngobrol atau amati apa yang saat ini sedang in di kalangan mereka.<br />
<br />
Saya pribadi kebetulan dekat dengan dunia anak. Pengalaman mengajar lebih dari sepuluh tahun pada anak-anak sedikit banyak bisa membantu mendalami dunia mereka. Saya jadi tahu tontonan yang tren saat ini, omongan yang lagi seru antar mereka, konflik yang ada, serta hal-hal lain sekitar mereka.<br />
<br />
Jadi banyak sekali ide menulis cerita anak yang bertebaran di sekitar kita. Hanya perlu imajinasi dan tentu saja sedikit usaha untuk mewujudkannya. Menulis ! Ya iyalah...kalau cuma dikhayalkan , nggak ditulis. Percuma kaliiiii :)<br />
<br />
sumber gambar : <span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 15px; white-space: nowrap;">jogja.antaranews.com</span>Firmahttp://www.blogger.com/profile/05116910045729096097noreply@blogger.com0