Kamis, 19 Desember 2013

Ngeblog Berhadiah Jalan-Jalan

Siapa sangka tulisan saya ini ternyata dinyatakan sebagai pemenang lomba blog resep sehat yang diadakan salah satu produsen minyak goreng, SunCo. Sebagai hadiahnya, saya bersama lima pemenang lainnya diajak jalan-jalan ke Makassar. Yey...asyik!

Para pemenang lomba blog sehat dan panitia berfoto bersama di Bandara Soeta, Jakarta.

Walaupun bisa dikatakan asli dari Makassar, jalan-jalan kali ini tentu sangat spesial bagi saya. Selain bisa menyempatkan diri menengok orangtua, saya pun berkesempatan mencicipi berbagai hidangan khas tanpa bayar. Alias gratis..tis...tis.... Siapa yang bisa menolak godaan seperti ini :)

Singkat cerita saat tiba di Bandara Hasanuddin, kami pun dijemput panitia setempat. Tak menyia-nyiakan waktu, kami pun langsung diajak makan. Baru nyampe, udah langsung makan lho. Makannya konro lagi. Hmmm, kalau kata orang Makassar, nyamanna.....

Selesai menikmati kelezatan konro bakar dan sup konro, kami pun kembali ke bus. Bersiap menuju hotel. eh ada yang unik di depan tempat makan konro Karebosi ini. Apalagi kalau bukan aksi daeng yang menyiapkan konro. Lihatlah dengan kancing baju terbuka dia asyik membolak-balik daging iga di pembakaran. Lunrana deh itu daeng....



Hari kedua bisa dikatakan hari inti kegiatan ini. Bertempat di Kampung Popsa digelar Sunco Goes to Makassar. Acara ini menghadirkan chef Lucky (juara Master Chef Indonesia 1) dan Marischka Prudence (travel writer). Acara ini dihadiri berbagai komunitas kota Anging Mammiri. Ada komunitas blogger, tak ketinggalan pula komunitas ibu-ibu pencinta kuliner.


Suasananya tentu saja seru. Selain diisi dengan demo masak juga acara bertajuk travel talk. Adapula pengenalan produk Sunco. Tak ketinggalan games seru. Dasar judulnya culinary trip, gamesnya pun tak jauh-jauh dari kuliner. Yup...lomba makan. Beberapa mangkok pisang ijo dan jalangkote disajikan untuk dihabiskan para peserta lomba. Hasilnya lumayan, dapat juara 3. Voucher 200 ribu pun berhasil dikantongi. Eit..nggak jadi 200 ribu ding. Soalnya mesti berbagi dengan peserta satunya lagi. Jadi cuma dapat 100 ribu :)

Acara pengenalan produk juga lumayan seru. Dua orang sukarelawan diminta untuk mencicipi dua jenis minyak goreng yang disajikan. Konon minyak goreng yang baik itu seharusnya bisa diminum, walaupun bukan itu fungsi utamanya. Lihat itu ekspresi mereka girang setelah mencicipi SunCo padahal sebelumnya sempat berkerut kecut saat mencicipi minyak goreng yang lainnya.


Oh iya, para pemenang lomba blog juga menyempatkan diri mejeng bareng. Seharusnya enam orang, kami pun akhirnya hanya foto berlima. Seorang peserta berhalangan hadir. Kami pun berhaha hihi seperti jumpa teman lama. Padahal kelimanya berasal dari 5 kota berbeda yaitu Bogor, Tasikmalaya, Bandung, Jogja dan Makassar.


Di Kampung Popsa ini sebenarnya kami sudah makan kenyang lho. Kan dapat voucher makan seperti tamu undangan lainnya. Sudah itu kenyang dengan jalangkote dan pisang ijo lomba tadi. Tapi lepas dari sini, peserta digiring....makan lagi. Kali ini menuju jalan Serigala. Disana ada makanan terkenal berlabel Pallubasa Serigala. Penampakannya sih mirip sup atau soto. Tapi tentu saja bukan menggunakan daging serigala :P

Siapa yang tak kenal ikon Makassar, Pantai Losari. Tidak afdal rasanya mengunjungi Makassar kalau tidak menyempatkan diri ke sini. Waktunya pun pas, saat matahari akan tenggelam. Selain bisa menikmati pemandangan indah, kami pun bisa merasakan interaksi dengan masyarakat yang sedang menantikan sunset juga.

Sajian makan malam terakhir di kota Makassar  didominasi aneka seafood. Wow...sebagai pecinta seafood, saya tentu saja sangat senang. Bayangkan saja mulai dari kerang, cumi, kepiting, ikan kerapu, hingga ikan kudu-kudu memenuhi atas meja makan kami. Cah kangkung spesial menemani nasi pulen di piring masing-masing peserta. Apalagi sambalnya, komplit...plit.... Beda dengan penyajian biasanya, disini sambal disediakan dalam berbagai variasi. Sebuah piring kecil memudahkan pengunjung restoran untuk meracik sambalnya sendiri.



Tiada perjalanan tanpa akhir. Demikian pula dengan culinary trip ini. Hari ketiga kami di Makassar, sebelum pulang ke kota masing-masing, kami seolah diantar pulang oleh lambaian ikan dalam kuah pallumara. Rasanya yang ringan serta warnanya kuning menarik seolah mengingatkan setiap peserta untuk selalu kembali ke Makassar.

Selamat jalan Makassar. Terimakasih SunCo.

2 komentar:

  1. makasih ya mba, buat info2nya slama kita di makassar :)

    BalasHapus
  2. ASyiknya karena kalian sudah pada kenyanng dan makan telat, saya jadi kebagian palumara seharga 65ribu yang tadinya mau dimakan berdua dengan mbak Ika :D


    Baru kali ini kak saya makan palumara semahal itu ... tapi memang enak tawwa mana ikan bolunya sudah dipresto pula, jadi bebas digigit dan ditelan semua bagiannya :D

    BalasHapus