Minggu, 22 Desember 2013

Menikmati Car Free Day di Bogor

Car Free Day atau CFD sepertinya sudah menyebar ke berbagai kota di Indonesia. Lazimnya setiap minggu pagi, suatu ruas jalan utama akan ditutup untuk memberi kesempatan pada masyarakat untuk merasakan suasana santai. Tanpa asap dan suara kendaraan bermotor. Di Jakarta kawasan CFD ditetapkan di jalan Sudirman, sedangkan di Bandung dipilih daerah Dago atau jalan Juanda.

Untuk wilayah Bogor dan sekitarnya, kawasan CFD ditetapkan di sekitaran lapangan Sempur. Jalan ini termasuk jalan utama yang menghubungkan tiga jalan besar yaitu jalan Pajajaran, jalan Juanda dan jalan Sudirman. Sebenarnya nama jalannya sendiri adalah jalan Jalak Harupat, tapi warga lebih mengenalnya dengan kawasan Sempur karena keberadaan lapangan Sempur di tepi kali Ciliwung.

Di hari biasa, jalan ini selalu ramai. Bahkan ada kalanya macet. Saat pelaksanaan CFD, jalan ini akan ditutup dari jam 6 pagi hingga jam 10 pagi. Tidak terlalu lama seperti kawasan CFD di daerah lainnya.



Walaupun jarak kawasan CFD di Bogor bisa dibilang pendek, namun suasananya sungguh mengasyikkan dibanding kawasan CFD di kota lain. Hal tersebut dikarenakan kehadiran pohon-pohon besar di sisi kiri dan kanan jalan. Tak heran karena berseberangan dengan lapangan Sempur adalah kawasan Kebun Raya Bogor.

Lihatlah keasyikan para pengunjung menikmati suasana CFD. Ada yang memilih berolahraga di sekitaran lapangan Sempur namun tak sedikit juga yang hanya sekadar berjalan-jalan. Tentu saja peluang ini dimanfaatkan sejumlah pedagang untuk menggelar dagangan mereka. Bahkan bisa dibilang jumlah warga yang sedang berolahraga kalah banyak dibanding jumlah warga yang sedang berbelanja atau minimal cuci mata melihat barang-barang yang dijajakan.



Apa saja barang yang dijual di sini? Apa saja ada, mulai dari baju, celana, sepatu, peralatan rumah tangga, mainan anak, pokoknya segala macam ada. Para pedagang juga sepertinya berasal dari berbagai kalangan. Ada yang memang berprofesi sebagai pedagang, di hari lain mereka memang berjualan di tempat lain. Namun banyak juga pedagang dadakan. Bahkan tak sedikit kalangan muda, mungkin mahasiswa atau pelajar sekolah menengah, yang mencoba berdagang di kawasan ini.

Tidak hanya pedagang, beberapa komunitas juga kerap menggelar acara di sekitaran kawasan ini. Mulai dari komunitas bersepeda, fotografi, penggiat kebersihan hingga kalangan aktivis dakwah. Semuanya berlomba menarik perhatian para pengunjung.

Lapar atau haus tak usah khawatir. Beberapa pedagang makanan dan minuman juga kerap memenuhi kawasan ini. Hanya satu yang disayangkan, masalah sampah dan kebersihan. Sepertinya orang Indonesia memang belum banyak yang menyadari pentingnya masalah ini. Sungguh sangat disayangkan.

Oh iya jangan lupa sebelum meninggalkan kawasan ini untuk berfoto sejenak di depan istana atau dekat rusa istana. Ya, hitung-hitung sebagai bukti otentik kalau Anda pernah hadir di kota ini :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar