Minggu, 22 Desember 2013

Sajian Kuliner Khas Makassar (1)

Masing-masing daerah selalu memiliki sajian kuliner khas, tak terkecuali di Makassar. Pisang ijo, coto dan konro adalah sebagian dari kekayaan kuliner makassar yang terkenal. Bila dibilang, kuliner ini bahkan sudah menyebar ke beberapa kota besar. Pisang ijo, misalnya, dengan mudah ditemui di beberapa pusat jajanan kota besar.

Walau sudah menyebar ke berbagai daerah, tentu saja lebih afdal rasanya jika mencicipi kuliner khas di daerah asalnya sendiri. Terasa lebih memuaskan. Mungkin juga karena pengaruh suasana.

Kuliner apa saja yang bisa ditemui di ibukota Propinsi Sulawesi Selatan ini? Berikut beberapa di antaranya.

1. Coto Makassar.
Coto Makassar atau Coto Mangkasara (pelafalan Makassar dalam dialek setempat) adalah semacam masakan soto dengan isi daging (atau jeroan). Selain bumbu dasar seperti lazimnya soto, pembeda coto adalah pada penggunaan sereh, kacang tanah dan tauco. Penyajiannya biasa ditempatkan dalam sebuah mangkok kecil beralas piring. Makannya bisa dengan nasi maupun dengan ketupat.


2. Konro
Selain coto, masakan daging berkuah lainnya adalah konro. Bedanya kalau coto menggunakan daging maka konro menggunakan daging bagian iga. Penyajiannya pun menyertakan iga. Kalau dulu konro disajikan berkuah, kini varian barunya dinamakan konro bakar. Jadi iga sapi yang sudah empuk dibakar (tepatnya dipanggang) dan disajikan bersama bumbu kacang, jadi rasanya mirip sate. 


3. Mie Titi
Makanan ini sebenarnya termasuk jenis baru makanan di Makassar. Bagi penggemar chinese food, kuliner satu ini pasti terasa akrab. Betul, kenampakan maupun rasanya mendekati ifumi. Mie yang digunakan memang biasanya digoreng kering terlebih dahulu. Diatasnya lalu disiramkan kuah kental panas berisi sayuran dan tambahan lainnya seperti bakso dan daging ayam.



4. Nyuknyang
Mungkin jenis makanan satu ini terdengar aneh. Tapi percayalah, makanan ini sebenarnya sangat mudah kita temui di mana-mana. Bakso, ya itulah nama lain nyuknyang. Terus terang, saya sendiri tidak tahu dari mana penamaan nyuknyang tersebut. Penyajiannya pun mirip dengan penyajian bakso di daerah lain. Perbedaannya mungkin pada cara menikmatinya. Di Makassar, nyuknyang bisa dinikmati dengan ditemani burasa.

Burasa atau buras adalah makanan nasi bersantan dibungkus daun pisang. Rasanya seperti lontong tanpa isi.



5. Nasi Campur
Di daerah lain, jenis makanan ini mungkin bisa disamakan dengan nasi rames. Dalam satu piring, nasi disajikan bersama lauk-pauknya seperti telur, rawon daging beserta sedikit kucuran kuahnya, kering tempe atau kentang, abon dan sebagai pelengkapnya adalah acar ketimun.


Sekarang, pilih mana? Tentu saja semuanya enak. Jadi kalau sempat ke Makassar, jangan lupakan untuk mencoba kelima jenis kuliner khas tersebut. Tentu saja masih banyak kuliner khas lainnya. Yang pasti semuanya enak dan lezat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar