Minggu, 05 Januari 2014

ITB89 Masuk Istana (2)

Memasuki Ruang Teratai, ITB 89 disuguhi lukisan presiden yang pernah memimpin Indonesia. Pastinya tahun 2014 ini akan ada pengaturan baru mengingat Presiden SBY sekarang tidak bisa lagi mencalonkan diri. J Ruangan ini dinamakan Ruang Teratai karena hiasan teratai memenuhi bagian atas ruangan. Di bagian lain juga terpajang dua cermin kecil bermotif bulan dan matahari yang konon merupakan hadiah dari Raja Spanyol.

Oh iya, Ruang Teratai ini merupakan ruang terpenting di Istana bogor. Karena di sinilah Presiden biasanya menerima tamu-tamu penting dari negara lain. Di depan ruangan ini adalah teras depan istana yang menghadap ke taman depan.

Beranjak dari sini, pengunjung diajak ke Ruang Garuda yang letaknya di belakang Ruang Teratai. Oh ya, antara kedua ruangan ini terdapat suatu tempat yang merupakan favorit sebagian besar pengunjung yaitu Ruang Kaca 1000. Sebenarnya tidak tepat juga kalau disebut ruangan karena ini hanya merupakan penghubung kedua ruangan penting tadi. Yang istimewa ya itu tadi, adanya kaca atau cermin yang (konon) kabarnya bisa memantulkan gambar hingga 1000 bayangan. Psst, rahasia ya, kata pemandunya sih kalau dihitung sebenarnya ada bayangan kurang lebih 428.

Tidak berlebihan jika tempat ini menjadi favorit. Setiap pengunjung yang lewat di antara kedua cermin itu pasti menyempatkan diri melihat bayangannya yang saling dipantulkan. Kunjungan saya sebelumnya, waktu itu dalam rangka ulang tahun Bogor, tingkah pengunjung pun sama. Tidak peduli orang dewasa maupun anak-anak, semuanya pasti berkaca.

Selain itu keistimewaan lain tempat ini adalah pada posisinya. Pengunjung diarahkan menengok ke atas dan membayangkan bahwa tempat ini tepat berada di bawah kubah istana. Dan tempat ini pula yang menjadi dasar titik 0 km jarak Bogor – Jakarta. Memang kalau ditarik garis lurus imajiner ke depan, titik ini akan searah dengan pertigaan jalan Sudirman – Juanda – Jalak Harupat (Lapangan Sempur). Dulu kala pertigaan ini adalah bagian dari jalan Jakarta-Bogor sebelum adanya jalan tol Jagorawi. Pak Mukhtar juga menambahkan bahwa jalan ini merupakan suatu garis lurus dengan Istana Merdeka di Jakarta. Wallahu alam.

Memasuki Ruang Garuda, pengunjung disuguhi cerita tentang pertunjukan seni yang sering diadakan di ruangan ini. Bahkan di bagian atasnya dulu terdapat tempat para musisi beraksi secara live. Banyak pengunjung mungkin lalu membayangkan berada di gedung teater. Ruangan ini memang sepertinya dirancang sedemikian rupa untuk keperluan itu.

Menuju teras belakang, kita bisa memandang hamparan taman belakang istana. Beberapa pohon besar menaungi beberapa patung di sini. Bisa dibayangkan pejabat Belanda saat itu menikmati suasana sambil ditemani isteri dan anak-anaknya. 


Pemandangan teras belakang istana.

Selepas teras belakang, ITB 89 diarahkan ke sayap kanan istana. Di sinilah biasanya wapres dan tamu negara setingkat kepala negara. Sebenarnya dari Ruang Teratai bisa menembus ke sayap kanan tanpa harus melalui teras belakang. Ternyata itu karena terdapat kamar di bagian sayap kanan yang merupakan kamar tidur Presiden SBY jika berkunjung ke Bogor.


Sebagian peserta asyik menyimak penjelasan dari pemandu, Pak Mukhtar. 

Puas melihat suasana di sayap kanan istana, ITB 89 diarahkan ke bagian depan istana. Konon di sana ada patung yang sering jadi buah bibir perbincangan, yaitu patung Denok. Banyak pengunjung yang penasaran, seperti apa rupa si Denok ini. Mengingat sebelumnya sudah banyak patung-patung wanita cantik yang dinikmati selama memasuki taman istana.

Benar saja, Denok sudah menanti di sebelah kanan depan istana. Namanya pun terpahat jelas di bagian bawah tempatnya berjongkok. Dibanding patung lain, Denok sedikit lebih bongsor. Selain itu sebenarnya tidak terlihat keistimewaan lainnya. Ternyata, oh ternyata, si Denok ini istimewa karena konon bagian-bagian tubuhnya terpahat mengikuti lekuk tubuh wanita terseksi masa itu.

Konon model pematung Trubus saat menciptakan Denok diambil dari Ara, seorang gadis pekerja istana yang waktu itu masih berusia 16 tahun. Nah walaupun Ara menjadi model awalnya, tapi bagian tubuh lainnya mencontoh wanita lain yang kebetulan bagian tubuh yang lebih baik dari Ara.


Kunjungan ITB 89 ke Istana Bogor berakhir di teras depan istana. Di sanalah, Presiden RI menyambut tamu-tamunya ketika turun dari kendaraan yang mengantarkan. Di sana pula para menteri berfoto setelah berkunjung ke istana. Di sana pula para peserta penataran Pancasila pada jaman Orba berfoto. Dan sepertinya tempat itu memang menjadi favorit pengunjung berfoto usai berkunjung ke Istana Bogor.


ITB89 menyempatkan berfoto di teras depan istana.

ITB 89 pun mengakhiri kunjungannya di tangga itu. Disaksikan Patung Marhaen dan beberapa pengarah gaya, ITB 89 pun berfoto ria. Mulai dari edisi serius hingga edisi heboh. Mulai dari alumni, pasangan (suami/isteri) ITB 89 maupun junior ITB 89 semuanya berfoto. Kapan lagi bisa berjumpa di istana? J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar